Instrumen Teleskop James Webb Kembali Alami Masalah, Harga Miliaran Dolar Tak Kebal Gangguan!
JAKARTA - Teleskop Ruang Angkasa James Webb tidak kebal dari gangguan, meski harga pembuatanya menghabiskan miliaran dolar. Salah satu instrumennya alami keterlambatan komunikasi.
Menurut pernyataan resmi NASA, Near Infrared Imager and Slitless Spectrograph (NIRISS) pada Teleskop Webb saat ini sedang offline, dan semua pengamatan sains yang menggunakan instrumen tersebut harus dijadwalkan ulang karena para insinyur sedang mencoba untuk memperbaiki benda itu.
"Pada hari Minggu, 15 Januari, NIRISS James Webb Space Telescope mengalami keterlambatan komunikasi di dalam instrumen, menyebabkan perangkat lunak penerbangannya mati," ungkap NASA.
“Instrumen tersebut saat ini tidak tersedia untuk pengamatan sains sementara NASA dan Badan Antariksa Canada (CSA) bekerja sama untuk menentukan dan memperbaiki akar penyebab penundaan tersebut. Tidak ada indikasi bahaya apa pun terhadap perangkat keras, dan observatorium serta instrumen lainnya semuanya dalam keadaan sehat," imbuhnya.
Teleskop Webb diluncurkan pada Desember 2021 dan telah melakukan pengamatan sains sejak Juli 2022, memukau dunia dengan gambarnya yang indah dan data revolusionernya.
NIRISS memungkinkan teleskop mengarahkan kamera dan instrumennya secara tepat untuk menangkap cahaya dari objek jauh di luar angkasa.
Spektograf beroperasi pada panjang gelombang inframerah-dekat, dan merupakan instrumen khusus yang dapat memisahkan cahaya dari objek individu yang terlihat cukup berdekatan.
Melansir Space, Jumat, 27 Januari, NASA menyatakan, dalam kondisi normal, NIRISS dapat beroperasi dalam empat mode berbeda.
Instrumen itu bisa beroperasi sebagai kamera ketika instrumen Teleskop Webb lainnya ditempati, dapat menganalisis tanda cahaya untuk mempelajari atmosfer planet ekstrasurya kecil, melakukan pencitraan kontras tinggi, dan memiliki mode yang disesuaikan untuk menemukan galaksi jauh.
Para astronom menggunakan NIRISS untuk mendeteksi planet ekstrasurya serta mengambil gambar bidang luas untuk mempelajari populasi bintang dan galaksi.
Tetapi mereka yang sedang menggunakan instrumen teleskop atau berencana harus menunggu sampai alat itu kembali online. Artinya, waktu pengamatan berharga yang diberikan kepada para astronom harus disesuaikan.
NIRISS bukanlah instrumen pertama di Teleskop Webb yang mengalami masalah. Pada Agustus tahun lalu, roda kisi di dalam Mid-Infrared Instrument (MIRI) observatorium mulai menunjukkan tanda-tanda gesekan.
Baca juga:
- Cara Mengatasi Paylater Traveloka Diblokir Sementara, Ternyata Ini Penyebabnya
- Rekomendasi Aplikasi Penghapus Objek Terbaik untuk Smartphone Android & iOS
- Cara Memanfaatkan WhatsApp Message Yourself untuk Chat ke Nomor WA Sendiri
- Pengguna Android Akan dapat Mengaktifkan Penguncian di Chrome dengan Mode Penyamaran
Roda hanya digunakan dalam salah satu dari empat mode pengamatan instrumen, sehingga personel menghentikan pengamatan tersebut sambil melanjutkan pekerjaan MIRI dalam tiga mode lainnya.
Pada November, para insinyur telah melacak penyebab masalah tersebut dan mulai mengembangkan pedoman untuk menggunakan mode yang terpengaruh secara aman, yang disebut Spektrometer Resolusi Menengah.
Kemudian akhir tahun lalu, Teleskop Webb menghabiskan dua minggu dengan kesalahan yang berulang kali mengirim teleskop ke mode aman, mengganggu pengamatan sains. Insinyur melacak masalah ini ke kesalahan perangkat lunak dalam sistem kontrol sikap observatorium.