Gemini PHK Karyawan Lagi, Nasib Bursa Kripto Terguncang?

JAKARTA – Bursa aset digital Gemini akan mengurangi 10 persen stafnya dalam tindakan pemangkasan tenaga kerja (PHK) putaran ketiga dalam delapan bulan. Menurut laporan dari The Information, pendiri Gemini, Cameron dan Tyler Winklevoss, menyebut "kondisi pasar yang bergejolak" sebagai alasan di balik keputusan untuk memberhentikan karyawan.

Gemini juga menghadapi tekanan dari perselisihan dengan Genesis Global terkait program Earn yang dijalankan oleh kedua perusahaan. Presiden Gemini, Cameron Winklevoss, mengatakan bahwa harapan perusahaan adalah untuk menghindari pengurangan karyawan lebih lanjut setelah musim panas ini.

Namun, kondisi ekonomi makro negatif yang terus-menerus dan penipuan yang belum pernah terjadi sebelumnya di industri kripto telah membuat Gemini tidak memiliki pilihan lain selain me-review prospek perusahaan dan mengurangi jumlah karyawan lebih lanjut.

Pada akhir tahun 2022, jumlah karyawan Gemini berjumlah antara 650 dan 700 orang. Gemini bukan satu-satunya perusahaan yang mengalami penurunan jumlah karyawan dalam kondisi pasar saat ini.

"Harapan kami adalah untuk menghindari pengurangan lebih lanjut setelah musim panas ini, namun, kondisi ekonomi makro negatif yang terus-menerus dan penipuan yang belum pernah terjadi sebelumnya yang dilakukan oleh aktor-aktor jahat di industri kami telah membuat kami tidak memiliki pilihan lain selain merevisi prospek kami dan mengurangi jumlah karyawan lebih lanjut," kata Presiden Gemini, Cameron Winklevoss.

Sementara itu, dalam sebuah pesan kepada para karyawannya, Gemini mengatakan:

"Kami telah menghabiskan sebagian besar waktu dalam enam bulan terakhir untuk memastikan masa depan Gemini dengan menyesuaikan jumlah karyawan dan rasio manajer dan karyawan, mengurangi OpEx, dan menumbuhkan budaya yang melakukan lebih banyak hal dengan lebih sedikit. Sekarang saatnya untuk melihat ke depan dan melipatgandakan fokus kami untuk membangun masa depan."

Gemini tidak sendirian dalam memberhentikan karyawan sebagai tindakan pencegahan dalam kondisi pasar saat ini. Beberapa perusahaan lain yang juga melakukan hal yang sama adalah Coinbase, Amazon, Salesforce, Microsoft, Crypto.com, dan Goldman Sachs.

Ini hanyalah sebagian kecil dari daftar perusahaan yang mengalami penurunan jumlah karyawan secara besar-besaran. Namun, meskipun melakukan pemutusan hubungan kerja, perusahaan-perusahaan tersebut berusaha untuk tetap berdiri dan menjalankan bisnis mereka seperti biasa.