Usai PHK 10.000 Karyawan, Microsoft Hentikan Penjualan Unduhan Windows 10 Minggu Depan
JAKARTA - Microsoft akan berhenti menjual unduhan versi Windows 10 Home dan Pro kepada pelanggan minggu depan. Ini adalah kabar buruk bagi mereka yang ingin membuat PC Windows 10 baru dan kunci produk untuk versi itu tidak akan tersedia mulai Februari tahun ini.
"31 Januari 2023 akan menjadi hari terakhir unduhan Windows 10 ini ditawarkan untuk dijual. Windows 10 akan tetap didukung dengan pembaruan keamanan yang membantu melindungi PC Anda dari virus, spyware, dan malware lainnya hingga 14 Oktober 2025," ungkap Microsoft melalui keterangan resminya.
Unduhan menyertakan kunci lisensi untuk Windows 10, di mana itu diperlukan untuk mengaktifkan dan menggunakan unduhan. Tetapi tidak jelas bagaimana perusahaan akan memperlakukan unduhan serupa dan kunci lisensi yang tersedia dari pengecer seperti Amazon.
Microsoft merekomendasikan Windows 11 sebagai gantinya. Perusahaan mengumumkan pada Juni 2021 bahwa mereka akan berhenti mendukung Windows 10 pada 2025, satu dekade setelah sistem operasi diluncurkan pada 2015.
Kemudian, setelah peluncuran bertahap mulai 2021, Microsoft menerapkan Windows 11 sepenuhnya ke semua pengguna yang memiliki komputer kompatibel pada Mei 2022.
Baca juga:
- Fitur Baru Meta Kini dapat Mengirim Reaksi Emoji dalam Obrolan Terenkripsi End-to-end di Messenger
- VCGamers Luncurkan Launchpad, Platform Distribusi Gim yang Terintegrasi Blockchain
- Apple Rilis iOS 16.3 dengan Beberapa Fitur Peningkatan, Termasuk Perlindungan Data Lanjutan
- Spotify PHK 400 Karyawan, Badai PHK Raksasa Teknologi Masih Berlanjut!
Microsoft mengatakan pengguna Windows 10 dengan komputer yang kompatibel dapat meningkatkan ke sistem operasi terbaru secara gratis.
Kabar akhir penjualan mungkin sedikit mengecewakan bagi banyak orang karena masih ada dua tahun sebelum perusahaan berhenti mendukung versi lama, tetapi penjualan versi Windows 10 akan berakhir dalam beberapa hari.
Selain itu, Microsoft baru saja mengumumkan rencana PHK karena raksasa teknologi itu bersiap akan mengalami pertumbuhan pendapatan yang lebih lambat. PHK itu memakan kurang lebih 10.000 karyawannya secara global. Demikian dikutip dari CNET, Selasa, 24 Januari.