Polda Metro Jaya Umumkan Perkembangan Serial Killer Wowon Cs Selasa Pekan Depan
JAKARTA - Polda Metro Jaya akan menyampaikan perkembangan kasus serial killer atau pembunuhan berantai yang dilakukan Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Duloh serta Dede Solehudin pada hari Selasa, 24 Januari.
Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mengatakan, saat ini penyidik masih mendalami kasus Wowon cs, pelaku pembunuh berantai yang telah menghabisi nyawa 9 orang di Bekasi dan Cianjur itu.
“Nanti hari Selasa [24 Januari], kita berikan perkembangannya,” kata Fadil kepada wartawan di Boen Tek Bio, Kota Tangerang, Minggu, 22 Januari.
Sejauh ini, motif yang dikantongi kepolisian terkait pembunuhan berantai yang dilakukan Wowon dan komplotannya ini untuk menguasai harta korban.
Namun Fadil mengaku, kepolisian membuka peluang terkait motif lain yang dilakukan Wowon cs dalam melakukan aksi kejahatan mereka.
“Tim di lapangan masih bekerja, masih mencari kalau ada perempuan lain, motif lain. Ada hal-hal lain perlu digali dari seorang Wowon,” katanya.
Baca juga:
Sebelumnya, kasus pembunuhan berantai ini berawal dari kematian tiga dari lima anggota keluarga Wowon di Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat pada Kamis 12 Januari.
Korban bernama Ai Maemunah dan kedua anaknya, Ridwan Abdul Muiz (20) serta M Riswandi (16) tewas dibunuh dengan cara diracun.
Kemudian di Cianjur ditemukan lima orang korban, yakni Wiwin, istri dari Wowon; Bayu anaknya; Noneng mertua Wowon; dan Halimah istri lain Wowon yang dibunuh Solihin.
Terdapat satu korban lagi namun jasadnya masih belum ditemukan.
Selain itu, di Garut ditemukan satu orang korban yang dibuang ke laut oleh Wowon dan komplotannya. Diketahui korban bernama Siti.
Fadil menyebut kasus pembunuhan ini adalah pembunuhan berantai yang dikemas supranatural dengan janji membuat menjadi kaya.
Menurut Fadil, Wowon dan komplotannya melakukan pembunuhan kepada para korban karena dianggap berbahaya setelah mengetahui praktik kejahatan mereka.
"Mereka melakukan serangkaian pembunuhan atau biasa disebut serial killer dengan motif janji-janji yang dikemas supranatural untuk membuat orang menjadi sukses atau kaya," ucap Fadil dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis 19 Januari.