Raksasa Google PHK 12.000 Karyawan Seluruh Global, Indonesia Terkena Dampak?

JAKARTA - Induk perusahaan Google, Alphabet secara mengejutkan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) kepada seluruh karyawannya secara global.

Dalam memo internal yang awalnya dibagikan dengan karyawan Google dan kemudian diunggah dalam blog resmi perusahaan, CEO Alphabet Sundar Pichai mengonfirmasi keputusan tersebut akan memengaruhi lebih dari 12.000 karyawan Google di seluruh dunia.

Diperkirakan perusahaan akan merumahkan hampir 6 persen tenaga kerja global Google. Semua karyawan yang terkena dampak di Amerika Serikat (AS) telah diberi tahu tentang perubahan status pekerjaan mereka.

Namun, proses tersebut diperkirakan akan memakan waktu lebih lama bagi karyawan Google di luar AS, mengingat kerumitan yang terkait dengan undang-undang perburuhan internasional.

Sayangnya, Google tidak mengungkapkan divisi perusahaan mana yang terpengaruh oleh PHK terbaru itu. Tetapi banyak kabar beredar, PHK ini memengaruhi tim di seluruh perusahaan, seperti staf perusahaan, perekrut, dan anggota tim produk serta teknik.

Karyawan yang terkena dampak akan dibayar untuk seluruh periode pemberitahuan 60 hari, dan paket pesangon juga mencakup gaji 16 minggu, ditambah dua minggu untuk setiap tahun tambahan di Google.

Selain itu, Google juga akan membayar semua bonus yang jatuh tempo pada 2022, dan karyawan dapat mencairkan sisa waktu liburan mereka. Ini merupakan tambahan dari enam bulan dukungan perawatan kesehatan dan imigrasi untuk karyawan yang terkena Visa.

Pichai mengaku menyesal karena harus melepaskan beberapa karyawan perusahaan yang paling berbakat.

"Fakta bahwa perubahan ini akan memengaruhi kehidupan Googler sangat membebani saya, dan saya bertanggung jawab penuh atas keputusan yang membawa kami ke sini," ungkap Pichai dalam blog resmi perusahaan dikutip Sabtu, 21 Januari.

Pichai mengakui, Google telah menyaksikan periode pertumbuhan dramatis dalam dua tahun terakhir, dan memutuskan untuk meningkatkan upaya perekrutan guna mendorong pertumbuhan tersebut.

Meski begitu, mengingat dunia sedang menghadapi realitas ekonomi yang sangat berbeda sekarang, tampaknya perusahaan tersebut terpaksa melepaskan beberapa orang.

Ditambahkan Pichai, Google sekarang yang berusia 25 tahun itu pasti akan melalui siklus ekonomi yang sulit. Saat-saat seperti ini hanya akan membantu mereka mempertajam fokus jangka panjangnya pada teknologi baru.

Melansir Slashgear, keputusan Google ini diambil satu hari setelah raksasa teknologi Microsoft mengumumkan akan melepaskan lebih dari 10.000 tenaga kerja globalnya.

Google dan Microsoft adalah tambahan terbaru dalam daftar panjang raksasa teknologi yang telah mengumumkan pemutusan hubungan kerja massal.

Rentetan PHK teknologi dimulai dengan Twitter melepaskan lebih dari 50 persen karyawan globalnya pada Oktober 2022. Tak lama setelah PHK Twitter, Meta mengumumkan hal serupa, dimana mereka melepaskan lebih dari 13 persen tenaga kerjanya, total 11.000 karyawan.

Terakhir, Amazon yang memangkas 18.000 karyawannya, diikuti oleh PHK di HP yang memengaruhi lebih dari 34.000 karyawan.