Apple Berhenti Kerjakan Kacamata AR, Kini Dilaporkan Fokus untuk Headset Realitas Campuran Ekonomis

JAKARTA - Kabar buruk datang dari Apple, di mana mereka telah memutuskan untuk menunda pengenalan kacamata augmented reality (AR) pertamanya. Perusahaan tersebut sekarang sedang mengerjakan headset AR/VR ekonomis yang diklaim hadir sebelum headset realitas campuran (mixed reality) high-end pada 2025.

Apple mengungkap headset realitas campuran high-end generasi pertamanya akhir tahun ini dan perusahaan juga mengembangkan kacamata AR lebih ramping yang bisa terlihat seperti kacamata biasa.

Namun, sebuah laporan mengatakan Apple telah menunda peluncuran kacamata AR tanpa batas waktu, karena keterbatasan teknologi.

Menurut laporan jurnalis Bloomberg, Mark Gurman, Apple akan berfokus pada headset realitas campuran yang memiliki harga lebih terjangkau, dengan mengikuti perangkat generasi pertama.

Headset realitas campuran memungkinkan pengguna membenamkan diri dalam AR/VR semua dalam satu. Headset berorientasi terutama pada eksperimen di metaverse, dalam panggilan video kolaboratif, dan juga untuk semua jenis pengalaman imersif.

Gurman menyatakan, pengembang Apple dilaporkan sedang mengerjakan model headset yang lebih murah, di mana perusahaan tengah mempertimbangkan strategi lebih lanjut untuk menurunkan biaya produk.

Hal ini dapat menyebabkan perangkat dibekali layar beresolusi lebih rendah, suku cadang lebih murah, sensor lebih sedikit, kecepatan prosesor lebih lambat, dan kurangnya chip H2, yang menurunkan latensi saat digunakan dengan AirPods.

Headset realitas campuran tersebut awalnya akan dibanderol 3.000 dolar AS setara Rp45 jutaan. Tetapi, orang-orang yang mengetahui rencana Apple memberi tahu Gurman headset realitas campuran yang lebih murah akan datang pada 2024 atau awal 2025 dengan harga 1.500 dolar AS setara Rp22 jutaan.

Melansir BGR, Kamis, 19 Januari, headset realitas campuran akan menjadi perangkat yang berdiri sendiri dengan CPU ganda untuk pengoperasian realitas virtual yang canggih dan prosesor seri-A efektif di dalamnya.

Desain perangkat itu mungkin menyerupai headset VR yang ada di pasaran, tetapi diharapkan lebih ringan dan lebih ramping secara keseluruhan.