Mengungsi dari Medan Perang, Mahasiswa Ukraina Magang Membuat Teks Terjemahan untuk Anime Jepang
JAKARTA - Mahasiswa Ukraina yang mengungsi ke barat daya Jepang, mengikuti program magang pembuatan terjemahan dalam bahasa asli mereka untuk anime Jepang, berharap akan membantu mereka menemukan pekerjaan setelah lulus.
Setelah mempelajari bahasa Jepang di Ukraina sebelum melarikan diri dari negara tersebut akibat invasi Rusia pada Februari, 22 mahasiswa diterima magang pada Bulan Agustus oleh Japan Visualmedia Translation Academy yang berbasis di Tokyo.
Mereka telah membuat teks bahasa Ukraina untuk film animasi seperti 'Lupin III: The Castle of Cagliostro'.
Menempuh studi di Japan University of Economics di Dazaifu, Prefektur Fukuoka, para siswa harus memikirkan cara untuk menerjemahkan dialog sederhana, serta ekspresi Jepang yang lebih rumit menjadi ucapan serupa di Ukraina.
Meskipun sebagian besar anime yang ditonton mahasiswa saat tumbuh besar diberi terjemahan dalam bahasa Rusia, ada permintaan yang meningkat untuk lebih banyak terjemahan dalam bahasa Ukraina sejak invasi.
"Sangat penting untuk meningkatkan konten bahasa Ukraina," kata mahasiswa berusia 18 tahun Daria, yang meminta nama lengkapnya tidak digunakan, melansir Kyodo News 2 Januari
Daria magang di akademi hingga November, membuat subtitle untuk pengungsi yang melarikan diri dari Ukraina ke negara tetangga.
Ibu Daria, yang telah dievakuasi ke Polandia, melihat film Lupin dan mengatakan dia menertawakan ekspresi karakter tituler tersebut.
"Rasanya istimewa melihatnya dalam bahasa Ukraina," katanya, seraya menambahkan bahwa dia bangga dengan putrinya, karena memanfaatkan kemampuan bahasa Jepangnya untuk menerjemahkan film terkenal.
Daria mengatakan dia sedang mempertimbangkan untuk mencari pekerjaan sebagai penerjemah di Jepang setelah dia lulus.
Baca juga:
- Turki Tidak akan Mendukung Pencalonan Keanggotaan NATO Swedia sampai Mengambil Tindakan Terhadap PKK
- Rusia Klaim Kuasai Soledar, Tewaskan 700 Tentara Ukraina Dalam Perang Tiga Hari
- Warga Peru Gelar Unjuk Rasa Damai Menentang Pemerintah dan Presiden Baru di Ibu Kota
- Ditunjuk Jadi Jaksa Khusus Penemuan Dokumen Presiden Biden, Robert Hur: Saya akan Lakukan Penyelidikan Adil dan Tidak Memihak
Sementara itu, pihak universitas mengatakan, 11 mahasiswa yang dievakuasi akan lulus musim semi mendatang, beberapa di antaranya juga berharap untuk mendapatkan pekerjaan di Jepang.
Shinichi Matsuzaki, profesor madya di universitas, membantu mahasiswa dengan menelepon calon pemberi kerja dan mengatur peluang wawancara.
"Universitas akan terus mendukung semua mahasiswa sampai mereka ditetapkan pada jalur karir mereka atau melanjutkan pendidikan lebih lanjut," tandasnya