Samsung Kembali Dipercaya Qualcomm Produksi Chip Snapdragon 8 Gen 3, Bersaing dengan TSMC
JAKARTA - Di saat Samsung pernah mengalami kegagalan karena chip yang dibesutnya seperti Snapdragon 888 dan Snapdragon Gen 1 mengalami masalah perlambatan kinerja dan terjadinya panas berlebih, Qualcomm tetap memberikan kembali kesempatan pada produsen asal Korea Selatan itu.
Sebelumnya karena peristiwa tersebut, Qualcomm menyerahkan produksi sepenuhnya Snapdragon 8+ Gen 1 dan Snapdragon 8 Gen 2 ke Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC).
Tentu saja hal ini membuat bisnis pengecoran Samsung merugi, namun kini Qualcomm dilaporkan akan memberikan kesempatan lagi untuk menyerahkan chipset kelas atasnya pada Samsung dan juga TSMC demi mengurangi biaya produksi perusahaannya.
Mengutip laporan BNext, Samsung akan membuat chip Snapdragon 8 Gen 3 yang dibekali node 3nm GAA (GAAFET) melalui Samsung Foundry-nya. Namun, sebagian besar chip akan tetap diproduksi oleh TSMC menggunakan proses FinFET 3nm.
Hal ini karena hasil TSMC lebih tinggi sekitar 75 hingga 80 persen per wafer, dibandingkan dengan Samsung yang hanya 60 hingga 70 persen per wafer.
Bahkan, sebelum bermitra dengan perusahaan semikonduktor Silicon Frontline Technology yang berbasis di AS, Samsung hanya menghasilkan 20 persen per wafer.
Sejak Samsung Foundry menerapkan teknologi GAA alias Gate All Around untuk pertama kalinya pada fabrikasi chip, produksi dilaporkan tidak seefisien itu.
Baca juga:
Meski demikian, chip yang menggunakan teknologi GAA dikatakan memiliki efisiensi daya dan termal yang lebih baik daripada yang menggunakan desain FinFET. Masih harus dilihat seberapa baik Samsung dapat bersaing dengan TSMC dalam balapan 3nm.
Mengingat biaya tambahan dan kompleksitas yang datang dengan mengaduk wafer pada proses manufaktur ini, Qualcomm mungkin harus membayar lebih per wafer, artinya ia akan mulai membebankan biaya lebih kepada mitra ponsel cerdasnya.
Dalam hal ini, perkirakan harga Snapdragon 8 Gen 3 sedikit lebih mahal dibandingkan dengan Snapdragon 8 Gen 2, yang dapat menaikkan harga flagships Android di 2024. Demikian dikutip dari berbagai sumber, Selasa, 3 Januari.