Jangan Tanya Lagi, Gerindra Ogah Urusi Kewenangan Jokowi Soal Reshuffle Kabinet
JAKARTA - Partai Gerindra menegaskan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak perlu berdiskusi dengan partai politik (parpol) koalisi pemerintahan untuk melakukan reshuffle atau perombakan kabinet.
Hal itu disampaikan Ketua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menanggapi apakah partainya sudah diajak bicara presiden atau belum perihal reshuffle.
"Kan enggak perlu presiden diskusi dengan kita," ujar Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 3 Januari.
Bagi Gerindra, lanjut Dasco, evaluasi dan pergantian menteri di kabinet merupakan hak Jokowi sepenuhnya. Dasco pun mengingatkan Partai Gerindra tak mau mengurusi kewenangan Jokowi.
"Kami dari Partai Gerindra sudah berulang kali menyampaikan bahwa reshuffle itu adalah hak prerogratif presiden. Presiden yang tahu soal kebutuhan akan reshuffle tersebut, sehingga kami tidak ingin mencampuri dan juga tidak merasa perlu untuk ikut campur dalam hal ini," tegas Dasco.
Wakil Ketua DPR dari Fraksi Gerindra itu meminta semua pihak menunggu keputusan Jokowi. Dia pun mengimbau agar persoalan perombakan kabinet jangan ditanyakan lagi kepada partainya.
"Kita lihat saja, apakah Pak Presiden nanti mau melakukan reshuffle atau enggak. Jangan ditanyakan ke Gerindra berkali-kali," ujarnya.
Baca juga:
- Sebut Ferdy Sambo Tidak Tenang Sejak Dengar Pelecehan Putri Candrawathi, Saksi Ahli Persoalkan Unsur Pembunuhan Berencana
- Stok Vaksin COVID-19 untuk Anak Kosong Saat PPKM Dicabut, Epidemiolog: Riskan dan Cenderung Berbahaya
- Ricuh Berujung Mandeknya Revitalisasi Keraton Surakarta, Gibran: Masih Stuck, Perlu Perhatian Khusus Itu
- Pembobol Rumah Jaksa KPK Diringkus, Jubir: Kami Serahkan Proses Hukumnya ke Kepolisian
Sebelumnya, Presiden Jokowi meminta semua pihak agar menunggu soal kemungkinan reshuffle Kabinet Indonesia Maju pada awal 2023. Kemungkinan tersebut pernah disampaikan Jokowi pada 23 Desember 2022 lalu.
“Ya tunggu saja,” ujar Jokowi singkat di Pasar Tanah Abang, Jakarta, Senin, 2 Januari.
Termasuk soal kemungkinan adanya perubahan posisi partai politik di jajaran kabinet, Jokowi juga menjawab hal yang sama. "Tunggu saja," katanya.