KSAD Keluhkan Kecilnya Hibah Kodam Jaya dari Pemprov DKI Era Anies, Mari Bandingkan dengan Unit TNI Lain 

JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman mengeluhkan kecilnya pemberian hibah dari Pemprov DKI kepada Kodam Jaya saat Anies Baswedan masih menjabat Gubernur DKI.

VOI mencoba membandingkan nilai dana hibah dari Pemprov DKI kepada tiap unit TNI saat Anies masih menjabat. Hal ini tertuang dalam Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2021.

Pada tahun 2021, Kodam Jaya mendapat hibah dengan sub kegiatan rehabilitas, renovasi, dan ubahsuai bangunan gedung untuk kepentingan strategis DKI sebesar Rp17,78 miliar dari kelompok anggaran Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Pertanahan DKI.

Pada sub kegiatan yang sama seperti Kodam Jaya, hibah dari Pemprov juga diberikan kepada Denma Mabes AD dengan nilai Rp42,43 miliar dan Rp930 juta untuk Lanud Halim Perdanakusuma.

Selain itu, beberapa unit TNI lainnya juga menerima hibah dengan sub kegiatan perencanaan, pembangunan, pengawasan dan pemanfaatan bangunan gedung untuk kepentingan strategis Jakarta.

Pada sub kegiatan tersebut, penerima hibah yakni Lakespra Saryanto dengan anggaran sebesar Rp84 miliar, Pusdikkes Kodiklat TNI AD sebesar Rp64,55, Direktorat Keuangan TNI AD sebesar Rp34,57 miliar, Dinas Kelaikan TNI AD sebesar Rp32,26 miliar.

Makoopsau I sebesar Rp18,18 miliar, Kodiklatau sebesar Rp9,87 miliar, Diskonsau Mabes TNI AU sebesar Rp9 miliar, Denma Babel TNI sebesar Rp4 miliar, dan Komando Pertahanan Udara Nasional sebesar Rp1,16 miliar,

Terdapat juga pemberian hibah dari kelompok SKPD Satpol PP DKI Jakarta kepada sejumlah instansi TNI dengan sub kegiatan pencegahan gangguan ketentraman dan ketertiban umum.

Masing-masing bagi Dinas Provos Kolinlamil sebesar Rp355 juta, Kopassus sebesar Rp30 miliar, Pasmar I Korps Marinir sebesar Rp48,66 miliar dan Koarmada I TNI AL sebesar Rp31,20 miliar.

Sebelumnya, Dudung membandingkan nominal dana hibah dari Pemprov DKI untuk setiap unit di TNI. Kata Dudung, diterima Kodam Jaya sebesar Rp16 miliar terlalu kecil jika dibanding dengan dana yang diterima unit lainnya.

Saat pemberian dana hibah yang dianggap kecil itu, Dudung masih menjabat sebagai Pangdam Jaya, sebelum diangkat sebagai KSAD.

“Waktu saya Pangdam Jaya, saya pernah sampaikan gubernur waktu itu. Renovasi Gedung Sudirman itu sudah lama sekali, yang saya heran waktu itu Kodam Jaya Jayakarta itu dapat hibahnya itu Rp16 miliar. Sementara, Lakespra Rp84 miliar Kostrad Rp52 miliar, Kopassus Rp48 miliar, Mabes AD aja dapat Rp43 miliar," kata Dudung di Kodam Jaya Jayakarta, Rabu, 21 Desember.

Dudung memandang ironis dengan kecilnya dana hibah yang diberikan. Padahal, kata dia, Kodam Jaya sebagai unit vital dalam pengamanan di Jakarta dibanding Kopassus, atau Kostrad. Kodam Jaya juga disebut sebagai mitra terdekat dengan Pemprov DKI.

"Saya bilang, itu mitranya gubernur itu Pangdam sama Kapolda kalau terjadi sesuatu di Jakarta yang berangkat duluan pasti Polda dan Kodam Jaya bukan Kopassus, bukan Kostrad, apalagi Mabes AD, kalau terjadi banjir dan sebagainya, kok kita malah Rp16 miliar, ironis saya bilang," ujar Dudung.