Pedagang Telur Ayam di Pasar Malabar Tangerang Mengeluh, Harga Naik Omzet Menurun
TANGERANG - Menjelang libur natal dan tahun baru (Nataru), sejumlah harga bahan pokok mengalami kenaikan. Hal ini terjadi karena pihak pemasok menaikan harga, sehingga pedagang pun menyesuaikan kenaikan harga jual telur hingga ayam.
Salah satu pedagang di Pasar Malabar Suryani (32) mengatakan kenaikan harga ayam terjadi sejak dua minggu yang lalu dari yang sebelumnya Rp 35 ribu perkilogram. Kekinian menjadi Rp 40 ribu.
“Naik mas, sekarang 40 ribu. Dari sebelumnnya jadi 35 ribu,” kata Suryani saat ditemui di Pasar Malabar, Kota Tangerang, Jumat, 9 Desember.
Akibat adanya kenaikan harga ayam, Suryani mengaku mengalami penurunan omzet. Ia berharap pemerintah bisa menyesuaikan harga-harga sebelum libur nataru.
“Penginnya pemerintah bisa sesuain harganya, biar pembelinya tidak sesepi ini,” katanya
Baca juga:
- Paksa Kekasih Gugurkan Kandungan dan Sering Main Pukul, Oknum Polisi Kepulauan Seribu Ditahan di Rutan Polda Metro Jaya
- Terjebak Macet dan Jendela Mobil Terbuka, Peluang Bagi Pelaku Jambret Mencuri Barang Berharga
- Jokowi Bakal Ngunduh Mantu, Ini Sosok Pak Kusir yang Membawa Kaesang dan Erina dengan Kereta Istimewa
- Ledakan di Polsek Astanaanyar Bandung, 1 Orang Tewas, Sejumlah Anggota Luka-luka
Senada dengan Suryani, Hesi (38) seorang pedagang telur ayam juga mengeluhkan kenaikan harga mencapai Rp3.000. Kata Hesi, yang awalnya telur 1 perkilogram seharga Rp28.000, kini menjadi Rp 31.000 perkilogram.
“Iya mas naik sejak dua minggu lalu, jadi 31 ribu. Sebelumnya masih 28 ribu,” tutur Suryani.
Hesi juga mengungkapkan, kenaikan harga telur membuat konsumen mengurangi jumlah pembelian. Yang biasanya beli 10 kilogram, kini hanya 8 kilogram.
"Yang belanja banyak biasanya warung mie. Mereka mengeluh harga segitu. Bingung juga mereka, kan buat diolah makanan. Bingung kalau naikin harganya. Tapi karena kebutuhan ya dibeli," tutupnya.