Tanggapi Kenaikan Harga Telur, Mendag Zulhas Buka Opsi Subsidi Ongkos Kirim
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan. (Foto: Dok. ANTARA)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan mengatakan pihaknya siap mengantisipasi apabila harga telur di dalam negeri terus mengalami lonjakan.

Langkah yang akan diambil Kemendag, kata Zulkifli, memberikan subsidi ongkos kirim.

"Ya kalau mahal terus, kita subsidi ongkosnya. Jadi enggak usah khawatir. Misalkan telur itu dari Blitar atau daerah mana dan dikirim ke tempat yang, nah ongkosnya kita tanggung. Dengan begitu, harganya bisa turun," katanya di Kantor Kemendag, Jakarta, Kamis, 15 Desember.

Zulhas sapaan akrab Zulkifli Hasan tak menampik harga telur mengalami kenaikan jelang perayaan Natal dan tahun baru 2023. Kata dia, tingginya harga disebabkan meningkatnya permintaan.

"Memang naik sedikit enggak bisa lagi. Karena permintaan naik. Ngerem, permintaan kan enggak bisa," ucapnya.

Kenaikan Harga Telur Dikeluhkan Pedagang

Diberitakan sebelumnya, menjelang libur natal dan tahun baru (Nataru), sejumlah harga bahan pokok mengalami kenaikan.

Hal ini terjadi karena pihak pemasok menaikkan harga, sehingga pedagang pun menyesuaikan kenaikan harga jual telur hingga ayam.

Salah satu pedagang telur ayam ras di Pasar Malabar, Hesi (38) mengeluhkan kenaikan harga mencapai Rp3.000. Kata Hesi, yang awalnya telur 1 perkilogram seharga Rp28.000, kini menjadi Rp 31.000 perkilogram.

"Iya naik sejak dua minggu lalu, jadi Rp31.000. Sebelumnya masih Rp28.000," tutur Suryani.

Hesi mengaku kenaikan harga telur membuat konsumen mengurangi jumlah pembelian. Yang biasanya beli 10 kilogram, kini hanya 8 kilogram.

"Yang belanja banyak biasanya warung mie. Mereka mengeluh harga segitu. Bingung juga mereka, kan buat diolah makanan. Bingung kalau naikin harganya. Tapi karena kebutuhan ya dibeli," katanya.

Sekadar informasi, berdasarkan infopanganjakarta.go.id per 15 Desember, harga telur ayam mengalami kenaikan dibandingkan 1 Desember lalu. Harga telur saat itu masih di angka Rp32.000 per kilogram (kg).

Harga telur ayam ras di 47 pasar di DKI Jakarta berada di atas angka Rp30.000 per kg. Tertinggi berada di tiga pasar yaitu Mayestik, Tebet Barat dan Paseban Rp33.000 per kg.

Sementara di pasar lainnya, seperti Pasar Glodok, Pasar Minggu, Pasar Jatinegara, Pasar Cempaka Putih, Pasar Cipete, Pasar Pondok Labu, hingga Pasar Rawamangun terpantau harga telur ayam ras di angka Rp32.000 per kg.

Sedangkan di pasar DKI Jakarta lainnya, harga telur ayam ras berada di kisaran Rp30.000 per kg sampai Rp31.000 per kg.