Anaplan Connect Jakarta: Kendalikan Ketidakpastian dengan Teknologi dan Data
JAKARTA - Anaplan, Inc., penyedia platform cloud-native manajemen kinerja bisnis, menyelenggarakan Anaplan Connect Jakarta, konferensi untuk berbagi contoh nyata bagaimana ketidakpastian bisnis di Indonesia menyusun ulang perencanaan supaya lebih siap menghadapi masa depan.
Pelanggan Anaplan dan para pemimpin dari berbagai perusahaan terkemuka di Indonesia berbagi pengalaman bagaimana sistem cloud-based dapat membantu mereka menghadapi disrupsi, membuat keputusan yang lebih baik, dan menghasilkan berbagai peluang baru.
Diadakan pertama kalinya di Indonesia, Anaplan Connect berfokus pada bagaimana bisnis bisa mengendalikan berbagai kondisi tidak terduga dengan menghubungkan data dan meningkatkan kolaborasi untuk memungkinkan menghasilkan real-time insights.
Lebih dari 300 partisipan akan mendengar pengalaman langsung dari perusahaan ternama diantaranya Alfamart, Kapal Api Global, PT Danareksa, Clipan Finance Indonesia, PT Pertamina, dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara.
Baca juga:
- Microsoft Dilaporkan Ingin Luncurkan Aplikasi Super untuk Berbagai Layanan Digital
- Kemenkominfo Bakal Lelang Tiga Frekuensi Tahun Depan, 5G Semakin Nyata!
- Meta Platform Inc Dilarang Jalankan Iklan Berdasarkan Data Pribadi dari Pengguna di Uni Eropa
- Apple Digugat Dua Wanita yang Menjadi Korban Penguntitan karena Produk AirTag
“Lingkungan makro yang terus berubah membuat perusahaan memerlukan perencanaan yang cerdas, adaptif, dan tepat waktu," kata Magdalena Hendrata, Regional Vice President, Indonesia and Thailand, Anaplan dalam keterangan yang diterima di Jakarta.
Menurutnya, meskipun penggunaan teknologi digital terus meningkat, namun tetap berbagai tantangan seperti silo bisnis, pendekatan lama, dan ketidakefektifan organisasional lainnya kerap menghalangi potensi dari pengambilan keputusan berbasis data.
“Perubahan tidak dapat dihindari, itulah mengapa perusahaan perlu platform perencanaan yang didesain adaptif,” tambah Magdalena.
Para pemimpin bisnis di Indonesia menghadapi tantangan yang lebih kompleks daripada sebelumnya. Perencanaan bisnis sebelumnya kurang siap merespons pasar yang dinamis dan peristiwa eksternal dengan cepat.
Maka dari itu, teknologi datang sebagai sistem untuk berkolaborasi, prediktif, serta insights dan kapabilitas self-learning sangat diperlukan untuk membuat keputusan strategis.