Agar Polisi Tidak Terlihat Menyeramkan dan Menakutkan, Polresta Cilacap Lakukan Ini Kepada Anak-anak
CILACAP - Kehadiran Polri di tengah masyarakat sering digambarkan sebagai sosok yang galak, ditakuti, bahkan arogan. Untuk mengubah pandangan tersebut, Polri senantiasa berusaha memperbaiki citranya, salah satunya melalui pendekatan kepada anak.
Berbagai kegiatan kepolisian untuk mendekatkan diri kepada masyarakat khususnya anak-anak penting untuk dilakukan.
Seperti yang dilakukan Kepolisian Resor Kota Cilacap, dalam hal ini Satuan Lalulintas terus menggencarkan kegiatan ‘Polisi Sahabat Anak’ kepada siswa taman kanak-kanak (TK), maupun Sekolah Dasar. Seperti yang sudah dilaksanakan di SD IT Al Mujahidin Cilacap, Selasa 6 Desember.
“‘Polisi Sahabat Anak’ ini memperkenalkan polisi yang ramah dan bersahabat, dilakukan dengan mengadakan berbagai kegiatan yang melibatkan murid-murid TK dan SD.” ucap Plt Kapolresta Cilacap AKBP Eko Widiantoro, melalui Kasi Humas Polresta Cilacap Iptu Gatot Tri Hartanto, dalam keterangan tertulis, Selasa 6 Desember.
Menurut Gatot, Kegiatan tersebut selain untuk menanamkan rasa bangga kepada kepolisian juga menanamkan kedisiplinan dan kesadaran hukum sejak dini.
Baca juga:
- Saat Kapolres Jaksel Ceritakan Kronologis Penganiayaan Balita 2 Tahun di Apartemen Kalibata City, Mendengarnya Saja Tidak Tega
- Gara-gara BAB di Kasur, Balita di Apartemen Kalibata City Tewas Dianiaya
- Wanita di Pandeglang Mengaku Dipaksa Pakai Sabu Oleh Oknum Polisi
- 1 Jenazah Korban Jatuhnya Helikopter Polri Diterbangkan ke Jakarta, Polda Babel Pastikan Pencarian Berlanjut
"Program ini bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran hukum sejak dini. Paling utama, yakni menanamkan rasa bangga kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ucap Gatot.
Dijelaskan Gatot, program ‘Polisi Sahabat Anak’ ini disampaikan melalui kegiatan yang menyenangkan. Antara lain, pengenalan rambu-rambu lalu lintas, tertib berlalu lintas dengan mengenakan helm.
Gatot berharap kegiatan ini bisa menjadi ajang kedekatan Polantas dengan anak anak usia dini. Harapannya, anak-anak, para guru dan para orang tua/wali murid mengerti tentang rambu-rambu lalu lintas.