Elon Musk Sindir Cuitan Biden tentang Elektrifikasi: Anda Bisa Membeli Tesla
JAKARTA - Bos besar Tesla, Elon Musk baru-baru ini didapati merespon cuitan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden di akun twitternya.
Pada 3 Desember lalu, dalam tweetnya, Biden merujuk pada elektrifikasi di dunia. Biden menyoroti upaya pemerintah untuk membangun 500.000 stasiun pengisian kendaraan listrik di seluruh negeri.
"Kami sedang membangun 500.000 stasiun pengisian kendaraan listrik di seluruh negeri. Perjalanan darat Amerika yang hebat akan sangat mengejutkan," tulis Biden pada 3 Desember lalu.
Melalui cuitannya ini, Biden mencatat bahwa perjalanan besar di Amerika akan sepenuhnya dialiri listrik, alias menggunakan kendaraan listrik (EV).
Menanggapi cuitan Biden, Musk mengatakan: "Atau Anda bisa membeli Tesla." CEO baru Twitter ini juga menyoroti bahwa Tesla baru-baru ini membuka sumber konektor muatannya melalui proposal North American Charging Standard (NACS).
Tidak lupa, Musk juga menambahkan bahwa saat ini Tesla sedang bekerja untuk membuat Supercharger nya kompatibel untuk semua merek mobil listrik (non-Tesla).
"Layak disebutkan bahwa Tesla telah membuka konektor sumber muatannya dan memungkinkan EV lainnya untuk menggunakan Tesla Supercharger," tulis Musk.
Melansir dari Teslarati, pemerintahan Biden telah memperjelas bahwa mereka mendukung kendaraan listrik, terutama yang diproduksi dengan serikat pekerja.
Baca juga:
- Jaringan Pengisiannya Sudah Makin Matang, Tesla Turunkan Harga Pengisian Supercharger
- Sudah Mencapai 40.000, Supercharger Tesla Jadi Jaringan Pengisian Cepat DC Terbesar di Dunia
- Tesla Perluas Uji Coba Supercharger Non-Tesla ke Pasar Italia
- Tesla Luncurkan Konektor Dinding J1772 Untuk Semua Jenis Kendaraan EV di AS
Namun, karena Tesla diisi dengan tenaga kerja non-serikatnya, hal ini mengakibatkan Tesla beserta CEO-nya, Elon Musk, tidak banyak diakui oleh presiden AS.
Meski demikian, tanggapan Musk tadi tampaknya sentimen yang cukup valid dari Musk, yang menegaskan bahwa, Tesla dan pekerjaannya selama bertahun-tahun tampak diabaikan oleh pemerintah.