Petronas Nyatakan Minat Garap Blok Masela, Nasib Pertamina Gimana?
JAKARTA - Perusahaan minyak dan gas (migas) asal Malaysia, Petronas menyatakan minatnya untuk masuk ke dalam proyek migas Lapangan Abadi, Blok Masela.
Saat ini, Petronas tengah menunggu komitmen pemerintah.
Hal ini sampaikan oleh Wakil Kepala SKK Migas Fatar Yani Abdurrahman, usai acara konferensi pers International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas (IOG) 2022, Selasa, 15 November.
"Ada yang nawarin petronas dia tertarik kita masih kaji. Petronas tinggal nunggu komitmen pemerintah," kata Fatar.
Lebih lanjut, Fatar mengatakan, Petronas baru menyatakan minatnya untuk masuk dalam konsorsium Blok Masela bersama Inpex Corporation.
Sehingga pembahasan mengenai mekanisme dan berapa besar hak partisipasi yang akan diambil belum dilakukan.
"Mekanisme masih diomongin lanjut. Cuma nyatakan berminat," jelasnya.
Seperti diketahui, Pertamina diharapkan turut dalam proses pengambilalihan Blok Abadi Masela menggantikan Shell. Namun hingga saat ini Pertamina belum memberikan non-binding offer untuk masuk ke proyek Blok Masela.
"Kita belum tahu. Mereka masih evaluasi lah masih banyak opsi-opsi," tuturnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo melalui Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia meminta 35 persen hak partisipasi yang dilepas Shell di Blok Masela dapat diambil sepenuhnya oleh PT Pertamina (Persero) atau perusahaan migas nasional lewat pembiayaan yang disokong oleh Indonesia Investment Authority (INA).
"Presiden sudah memerintahkan untuk yang keluar itu digantikan oleh pengusaha nasional baik itu lewat INA atau BUMN," kata Bahlil saat menggelar konferensi pers Rabu 27 Juli.
Baca juga:
Menanggapi kemungkinan ini, Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto mengatakan, pemerintah memiliki perhatian khusus terkait kemungkinan keterlibatan Pertamina dalam mengelola Blok Masela.
"Sudah sejak dulu Pertamina selalu ditanya oleh Presiden untuk bisa terlibat didorong untuk terlibat dalam pengembangan Lapangan Abadi Masela dan saat ini Pertamina sedang mempelajari open data, kita akan menunggu bagaimana respons dari Pertamina," ujarnya di Jakarta, Senin, 22 Agustus.
Kendati demikian, Dwi mengharapkan Pertamina dapat mengelola Blok Masela.
Sebab, dengan bergabungnya Pertamina maka akan menghadirkan rasa aman bagi investor asing untuk menanamkan modalnya di Blok Masela.
"Kita berharap Pertamina bisa ikut di sana (Masela) karena investor asing jika pemain nasional yang ikut tentu terasa lebih aman jadi kita berharap Pertamina bisa masuk," ujarnya.