WBC Hapus Petarung Rusia dan Belarusia dari Peringkat Resmi
JAKARTA — Organisasi Tinju Dunia (WBC) menyetujui resolusi untuk menghapus semua petinju Rusia dan Belarusia dari peringkat resmi mereka.
Penghapusan itu diputuskan dalam pertemuan Dewan Gubernur WBC di Acapulco, Minggu, 6 November kemarin. Keputusan ini pun akan segera berlaku.
Langkah-langkah tersebut akan tetap berlaku sampai Ukraina dapat melanjutkan aktivitas tinju normal mereka atau ketika Dewan WBC mengevaluasi kembali situasi dan mengubah keputusannya.
"Semua petinju dari Rusia dan Belarusia dikeluarkan dari peringkat WBC," kata Presiden WBC Mauricio Sulaiman, dilansir dari Sky Sport, Jumat, 11 November.
Selain itu, WBC juga memutuskan tidak menyetujui pertarungan apa pun di dalam wilayah Belarusia dan Rusia dan tidak akan memberikan sanksi terhadap pertarungan apa pun yang melibatkan petinju dari kedua negara tersebut.
WBC sendiri awalnya mengumumkan tidak akan memberikan sanksi kepada tinju di Rusia sehari setelah invasi negara itu ke Ukraina pada 24 Februari tahun ini.
"Saya ingin menyampaikan penyesalan mendalam kami untuk para atlet, untuk promotor, untuk anggota industri tinju dari Rusia dan Belarusia yang akan menderita dengan konsekuensi dari tindakan di luar ring," ujar Sulaiman.
Baca juga:
- Kata Lewandowski Soal Persaingannya dengan Haaland Sebagai Pencetak Gol Terbanyak Eropa: Tim Lebih Penting dari Gelar Individu
- Bintang UFC Polyana Viana Bikin Pengakuan Mengejutkan! Ngaku Pernah Menolak Ajakan Colby Covington Berhubungan Intim
- Skuad Timnas Inggris untuk Piala Dunia 2022 Qatar Dipertanyakan, Southgate Beri Jawaban
- 10 Hari Menuju Piala Dunia 2022 Qatar: Sinyal Bahaya Buat Timnas Inggris, Harry Kane Mulai Kelelahan
Meski demikian, untuk kasus khusus warga negara dari negara-negara yang disebutkan di atas yang secara permanen tinggal di negara lain, menjadi warga negara dari negara lain, atau hidup sebagai pengungsi yang secara terbuka menolak tindakan Rusia dalam situasi saat ini berhak untuk mengajukan petisi ke WBC.
Seperti diketahui, invasi militer Rusia telah menghentikan semua aktivitas tinju di Ukraina. Pasalnya, banyak kompleks olahraga dan gimnasium di sana hancur.
Warga Ukraina, termasuk atlet, hidup dalam ancaman pengeboman dan serangan yang mematikan yang secara terus-menerus harus mereka hadapi di tanah mereka sendiri.