Drone Muncul di Dekat Fasilitas Minyak dan Gas Miliknya, Norwegia Tangkap Orang Rusia yang Dicurigai Melakukan Pengintaian
JAKARTA - Polisi Norwegia mengumumkan penangkapan enam orang Rusia dalam dua kesempatan terpisah, lantaran dicurigai memotret fasilitas vital negara itu, pada Hari Senin.
Empat orang ditangkap terlebih dahulu pekan lalu, karena melakukan aktivitas pemotretan. Sementara, dua lainnya menyusul beberapa hari kemudian, dengan dugaan membawa dan menerbangkan drone.
Norwegia telah meningkatkan keamanan dalam beberapa pekan terakhir, menyusul sejumlah penampakan drone di dekat infrastruktur minyak dan gasnya, serta sebagai tanggapan atas kebocoran pipa gas Nord Stream pada 26 September lalu.
"Kami melihat konsekuensi dari situasi keamanan baru di Norwegia," kata Menteri Kehakiman Emilie Enger Mehl dalam konferensi pers, ujarnya dilansir dari Reuters 18 Oktober.
"Kami tidak bisa mengesampingkan kasus lebih lanjut," tandas Menteri Mehl.
Lebih jauh polisi Norwegia mengatakan, pekan lalu pihaknya telah menangkap seorang pria Rusia-Israel di sebuah pos pemeriksaan perbatasan dengan drone di mobilnya pada Hari Kamis. Keesokan harinya, seorang Rusia lainnya kedapatan menerbangkan drone dan memiliki kamera di bandara di Kota Arktik Tromsoe.
Sementara itu, dalam pernyataannya Hari Senin, Kepolisian Nordland mengungkapkan penangkapan terhadap tiga pria dan satu wanita pada 11 Oktober lalu. Dikatakan, kamera dan bahan fotografi yang luas telah disita dari mobil mereka, tetapi tidak ada drone yang ditemukan.
Baca juga:
- Kritik Komentar Donald Trump Tentang Yahudi Amerika Serikat, Gedung Putih: anti-Semit dan Menghina Sekutu Kami
- 108 Wanita Dibebaskan dalam Pertukaran Tahanan dengan Rusia, Kepala Staf Kepresidenan: Ukraina Tidak Meninggalkan Siapa Pun
- Serangan Drone Hantam Apartemen di Ukraina, AS Sebut Kejahatan Perang dan akan Minta Pertanggungjawaban Rusia
- Mesin Terbakar, Pesawat Pembom Tempur Rusia Sukhoi Su-34 Jatuh dan Hantam Apartemen di Kota Dekat Ukraina: Empat Orang Tewas
Diketahui, pengadilan setempat pada 14 Oktober memberikan izin kepada polisi, untuk menahan keempat tersangka selama satu minggu.