Apple Tunda Penggunaan Chip dari YMTC Menyusul Larangan Ekspor Chip dari Pemerintah AS
JAKARTA - Raksasa teknologi AS Apple Inc telah menunda rencana untuk menggunakan chip memori dari Yangtze Memory Technologies Co (YMTC) China dalam produknya. Menurut laporan Nikkei pada Senin, 17 Oktober, hal ini dilakukan setelah Washington memberlakukan kontrol ekspor yang lebih ketat terhadap perusahaan teknologi China.
Menurut laporan Nikkei, Apple awalnya berencana untuk mulai menggunakan chip memori flash NAND YMTC yang didanai negara pada awal tahun ini. Chip tersebut awalnya direncanakan hanya akan digunakan untuk iPhone yang dijual di pasar China.
Perusahaan tersebut akhirnya mempertimbangkan untuk membeli hingga 40% dari chip yang dibutuhkan untuk semua iPhone dari YMTC.
Analis percaya bahwa YMTC adalah salah satu perusahaan kecil yang menyediakan chip memori untuk Apple dan akan melihat sedikit atau tidak ada efek dari langkah tersebut.
Namun, analis CFRA Research, Angelo Zino, mengatakan bahwa implikasi yang lebih besar adalah membatasi Apple dari kemungkinan diversifikasi lebih lanjut basis pemasoknya dengan memanfaatkan pemain domestik China dan meningkatkan profil biayanya dari waktu ke waktu.
Apple memindahkan jumlah produksi yang lebih besar ke Vietnam dan India untuk membuat produk seperti Airpods dan iPhone baru dan mulai meninggalkan produksi China.
Baca juga:
- Perpanjang Kerja Sama, Infineon Technologies dan VinFast Buat Pusat Kompetensi Aplikasi EV
- Intip Spesifikasi Lexus LM 350 Milik Ferdy Sambo
- Gotham Knights Akan Didukung dengan Opsi 30 FPS Saat Peluncurannya di PlayStation dan Xbox
- Siap-siap! Konami Akan Umumkan Gim Silent Hill Terbaru pada 19 Oktober Nanti
Saham pembuat iPhone itu langsung naik 1,6% menjadi 140,59 dolar AS dalam perdagangan sebelum bel di tengah kenaikan pasar yang lebih luas.
Amerika Serikat pekan lalu menambahkan pembuat chip memori terkemuka China YMTC dan 30 entitas China lainnya ke daftar perusahaan yang tidak dapat diperiksa atau diverifikasi oleh pejabat AS. Ini meningkatkan ketegangan dengan Beijing, yang memulai jam kerja 60 hari yang dapat memicu hukuman yang jauh lebih keras.
Serangkaian kontrol ekspor pemerintah Joe Biden di China adalah upaya untuk memperlambat kemajuan teknologi dan militer Beijing dengan memotong pasokan negara itu dari chip semikonduktor tertentu yang dibuat di mana saja di dunia dengan peralatan AS.
Apple tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters, sementara YMTC juga menolak berkomentar.