Menlu Rusia Tidak Tutup Kemungkinan Presiden Putin Bertemu Presiden Biden di Bali, Stafsus Menlu RI: Indonesia Siap Fasilitasi
JAKARTA - Indonesia siap untuk memfasilitasi permintaan pertemuan bilateral di sela-sela pelaksanaan KTT G20 di Bali pada 15-16 November mendatang, kata Staf Khusus Menteri Luar Negeri untuk Pengutan Program-program Prioritas Dian Triansjah Djani, Kamis.
Ini dikatakan olehnya terkait dengan pertanyaan mengenai pernyataan Menteri Luar Rusia Sergei Lavrov, yang menyatakan tidak menutup kemungkinan pertemuan bilateral Presiden Vladimir Putin dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden di sela-sela pelaksanaan KTT G20.
"Tugas kita sebagai host yang baik, kita akan memfasilitasi permintaan pertemuan bilateral. Sekira ada permintaan untuk pertemuan tersebut, kita telah menyiapkan untuk pertemuan bilateral di antara kepala negara," ujarnya dalam press briefing hybrid dari Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta, Kamis 13 Oktober.
"Indonesia siap melaksanakan pertemuan bilateral yang diminta," tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, Rusia mempertimbangkan pertemuan pemimpinnya dengan Presiden Amerika Serikat untuk membahas masalah Ukraina, namun belum ada proposal resmi untuk pertemuan seperti itu, kata Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov.
Dalam wawancara program '60 Menit' di televisi Rossiya-1, Menlu Lavrov mengatakan Rusia siap mempertimbangkan proposal pertemuan antara Presiden Vladimir Putin dan Presiden Joe Biden di sela-sela KTT G20 di Bali.
Baca juga:
- Ajak Anggota G20 Tunjukkan Tanggung Jawab Kepada Dunia, Menlu Retno: Kalau Ingin Dikatakan Negara Besar, Tanggung Jawabnya Besar
- Sebut Presidensi Indonesia Paling Sulit Tapi G20 Tidak Boleh Gagal, Menlu Retno: Hasil Kerja Ditunggu Masyarakat Dunia
- Negara G7 Ingin Gunakan Aset Rusia untuk Pemulihan Ukraina, Kremlin: Ini Murni Pemerasan Internasional!
- Sebut Rusia Siap Pasok Gas Lewat Nord Stream 2, Presiden Putin: Bolanya di Uni Eropa, Kami Tidak Pernah Membatasi
"Kami telah mengatakan berkali-kali bahwa kami tidak pernah menolak untuk mengadakan pertemuan. Jika proposal diterima, kami akan mempertimbangkannya," kata Lavrov menjawab pertanyaan tentang prospek pertemuan semacam itu di sela-sela KTT G20, melansir TASS.
Kendati demikian, Menlu Lavrov mengakui hingga saat ini belum ada proposal serius untuk melakukan pembicaraan mengenai Ukraina yang dikirim Washington.