Minta Timnas U-17 Tampil Tenang Saat Hadapi UEA, Bima Sakti: Tidak Terpengaruh Provokasi dan Jangan Buat Pelanggaran

JAKARTA - Pelatih tim nasional U-17 Indonesia Bima Sakti meminta skuadnya tampil tenang saat menghadapi Uni Emirat Arab (UEA) pada laga lanjutan Grup B Kualifikasi Piala Asia U-17 2023, Rabu besok di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor.

"Saya mau pemain fokus ke pertandingan. Tidak terpengaruh provokasi dan jangan membuat pelanggaran-pelanggaran terutama di dekat kotak penalti," ujar Bima dikutip dari Antara, Selasa.

Juru taktik yang membawa Indonesia juara Piala AFF U-16 2022 itu melanjutkan, tim-tim yang berasal dari Arab seperti UEA memiliki pemain dengan postur tinggi.

Keunggulan fisik tersebut dapat dimanfaatkan UEA untuk membuat gol dari situasi bola mati.

Kemudian, UEA dinilai Bima memiliki serangan balik yang bagus. Ini dipelajari Bima ketika dua kali bersua UEA pada pertandingan uji coba di Dubai tahun 2020.

"Memang saat itu timnasnya berbeda generasi dengan saat ini. Namun, UEA tetap tim bagus. Ketika berlaga di sana, kami beberapa kali harus menghadapi serangan balik cepat mereka," tutur pria berusia 46 tahun itu.

Walau begitu, Bima mengaku tidak memiliki strategi khusus untuk melawan UEA pada Rabu besok.

Dia memilih untuk mengembalikan kebugaran pemainnya yang baru bertanding melawan Guam pada Senin kemarin.

"Kami pun memberikan makanan bergizi, vitamin dan suplemen untuk membantu proses pemulihan tersebut," kata Bima.

Timnas Indonesia mampu menundukkan Guam dengan skor 14-0 pada laga pertama mereka di Grup B Kualifikasi Piala Asia U-17 2023. Gol-gol Indonesia dibuat Arkhan Kaka (empat gol), Narendra Tegar, Muhammad Riski Afrisal, Sulthan Zaky, bunuh diri bek Guam Donovan John Moss, Jehan Pahlevi, Muhamad Gaoshirowi, Habil Abdilla Yafi, Figo Dennis, Muhammad Nabil Asyura dan Ji Da-bin.

Hasil itu membuat Indonesia untuk sementara berada di posisi kedua klasemen Grup B dengan tiga poin dari satu laga, di bawah pemuncak klasemen Uni Emirat Arab (UEA) dengan enam poin (dua laga).

Malaysia bertengger persis di bawah Indonesia karena tertinggal selisih gol meski berpoin sama. Palestina dan Guam yang selalu kalah ada di anak tangga keempat dan kelima.