Tak Mau Melawan Petinju Berkulit Hitam, Canelo Dianggap Rasis
JAKARTA - Petinju Amerika Clarissa Shields menganggap petinju Meksiko Canelo Alvarez melakukan tindakan rasial terkait lawan yang ia pilih.
Canelo adalah juara bertahan kelas menengah super setelah mengalahkan Gennady Golovkin belum lama ini. Dia juga secara luas dianggap sebagai petinju pound-for-pound (lintas divisi) terbaik di dunia.
Sebelumnya, Canelo kerap kali dianggap memilih lawan yang lebih mudah untuk mencapai kemenangan demi kemenangannya. Kini, muncul tudingan lain dari petinju Amerika dan juara di kelas menengah, kelas menengah super dan kelas welter super, Shields.
Dia mencela Canelo karena mendiskriminasi dan meminggirkan petarung tertentu saat memilih mereka untuk bertarung.
"Demetrius Andrade bisa mengalahkan siapa pun. Saya suka Charlo dan saya sangat menghormati Benavidez, tapi Andrade lebih unggul. Dia mencoba menekan Canelo, tapi nyatanya. Canelo tidak ingin melawan petinju Meksiko, tapi dia juga tidak mau melawan petarung kulit hitam," kata Shields dikutip dari Marca, Kamis.
Baca juga:
- Percayalah, Solari Tidak Pernah Meninggalkan Real Madrid
- Terpinggirkan saat Era Tuchel, Christian Pulisic Tak Sabar Unjuk Gigi di Hadapan Graham Potter Sang Manajer Baru
- Ranking Dunia Apriyani/Fadia Terus Melesat, Kini Sudah Menembus Posisi 26 Dunia
- 53 Hari Jelang Piala Dunia 2022: Kerap Tampil Mengkhawatirkan, Thomas Muller Bandingan Timnas Jerman dengan Real Madrid
“Kita harus memulai ini. Jadi, saya ingin melihat Canelo melawan Andrade, melawan Charlo dan melawan Benavidez. Itu adalah pertarungan besar yang ingin dilihat semua penggemar. Sebagai penggemar, itulah pertarungan yang ingin saya lihat. "
Saat ini tidak ada indikasi dari kubu Canelo tentang siapa yang akan dia lawan selanjutnya. Namun, banyak yang merasa bahwa itu akan menjadi pertandingan ulang melawan Dmitry Bivol yang baru-baru ini mengalahkannya.