Menlu Retno Marsudi Duduk Bareng ICRS Bahas Bantuan untuk Myanmar dan Afghanistan
JAKARTA - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi bertemu Presiden Palang Merah Internasional (ICRC) Peter Maurer untuk membahas situasi dan kerja sama bantuan kemanusiaan bagi warga Myanmar dan Afghanistan.
Pertemuan itu juga dilakukan sebagai pertemuan perpisahan mengingat Maurer akan segera mengakhiri masa tugasnya, demikian menurut Kementerian Luar Negeri RI dalam keterangannya pada Sabtu 24 September.
Menurut Kemenlu RI, ICRC dan Indonesia banyak melakukan kerja sama, termasuk di negara-negara yang sedang mengalami krisis kemanusiaan.
Dalam pertemuan itu, Menlu RI dan Presiden ICRC bertukar pandangan mengenai kondisi kemanusiaan di beberapa negara, antara lain yang dialami warga Myanmar, Rohingya dan Afghanistan.
"Kondisi masyarakat Rohingya di pengungsian perlu terus mendapatkan perhatian di tengah dunia yang menghadapi banyak krisis. Situasi Myanmar setelah kudeta, menjadi lebih sulit untuk melakukan repatriasi Rohingya ke Myanmar secara sukarela, aman dan bermartabat," kata Retno, seperti dikutip dari Antara.
Baca juga:
- Rezim Militer Myanmar Ancam Penjarakan Masyarakat yang Like dan Share Unggahan Gerakan Perlawanan
- Helikopter Militer Myanmar Tembaki Sekolah, Enam Anak Dikabarkan Tewas dan Belasan Luka-luka
- Terima Menlu Retno Marsudi, Sekjen PBB Pastikan Hadiri KTT G20 di Bali
- Negara yang Punya UU Perlindungan Data Pribadi di Wilayah ASEAN 2022
Retno dan Presiden ICRC sepakat bahwa bantuan kemanusiaan ke Myanmar harus mencapai semua pihak yang memerlukan tanpa diskriminasi.
Mengenai Afghanistan, Retno menyampaikan prioritas bantuan Indonesia saat ini, khususnya untuk akses pendidikan bagi perempuan di Afghanistan.
Retno juga menyebutkan tentang kerja sama yang dilakukan Indonesia dengan Qatar untuk Afghanistan, termasuk dialog antar ulama.
Pertemuan antara Retno dan Peter Maurer dilakukan di sela-sela rangkaian Sidang Majelis Umum ke-77 PBB di New York, Amerika Serikat pada Jumat (23/9).