IHSG Akhir Pekan Diperkirakan Melemah setelah BI Naikkan Suku Bunga Acuan
JAKARTA - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan melemah pada perdagangan hari ini, Jumat 23 September, setelah BI memutuskan mengerek suku bunga.
IHSG kemarin ditutup pada posisi 7.218,90 atau menguat 0,42 persen. Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan dalam risetnya menjelaskan, IHSG ditutup menguat meskipun sempat melemah pada awal perdagangan.
Pergerakan IHSG sepanjang hari kemarin dipengaruhi oleh kebijakan kenaikan suku bunga The Fed sebesar 75 bps dan suku bunga Bank Indonesia sebesar 50 bps.
Dennies memprediksi IHSG akan melemah pada perdagangan besok. Secara teknikal,candlestick membentuk long white body dengan kenaikan volume dengan stochastic membentuk goldencross mengindikasikan potensi penguatan.
Baca juga:
- Gelontorkan Hampir Rp1 Miliar, Konglomerat Irwan Hidayat Borong 1,27 Juta Lembar Saham Sido Muncul
- Pastikan Restrukturisasi dan Transformasi Berjalan Positif, Garuda Indonesia Siap Terbang Lebih Tinggi
- Bonus Demografi di Depan Mata, Pemerintah Ajak Generasi Muda Pahami Peran Penting Keuangan Negara
- Ekonomi Indonesia Kuartal II Tumbuh Impresif, Pemerintah Jangan Jemawa
Kenaikan suku bunga Bank Indonesia sebesar 50 bps dianggap baik untuk menyeimbangkan kenaikan suku bunga The Fed untuk menekan inflasi global. Selanjutnya, Dennies memperkirakan IHSG bergerak pada level support 7.095 dan 7.160 serta resistance 7.193 dan 7.258.
Adapun beberapa saham yang menjadi rekomendasi Dennies untuk perdagangan hari ini adalah PT Wismilak Internasional Makmur Tbk (WIIM), PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS), dan PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO).