JAKARTA - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi melanjutkan tren pelemahan pada perdagangan awal pekan Senin 28 Mei, setelah akhir pekan lalu turun 17,23 poin atau 0,26 persen ke level 6.687,00.
Phintraco Sekuritas dalam risetnya mengatakan IHSG berpotensi kembali ditutup melemah pasca mengalami koreksi 0,25 persen ke level 6.687 pada perdagangan akhir pekan lalu. Adapun IHSG berpotensi kembali terkoreksi pasca breaklow level psikologis 6.700 pada perdagangan akhir pekan lalu.
"Stochastic RSI cenderung bergerak turun, sejalan dengan terbentuk death cross di MACD. Oleh sebab itu, waspadai pelemahan lanjutan ke support area 6.640-6.660 di Senin," tulis tim riset Phintraco Sekuritas.
Pelemahan IHSG masih dibayangi oleh penurunan pertumbuhan pinjaman Sektor Perbankan Indonesia (SPI) menjadi 8,08 persen secara year-on-year (YoY) per April 2023. Selain itu, Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga acuan di 5,75 persen.
BACA JUGA:
Meski demikian, risiko dari kenaikan suku bunga acuan The Fed masih cukup besar meski suku bunga acuan dari BI masih jauh berada di atas inflasi. Dari sisi eksternal, pelaku pasar disebut masih memperhatikan perkembangan kesepakatan debt ceiling di Amerika Serikat (AS).
Pelaku pasar khawatir akan potensi gagal bayar atau default bila kesepakatan belum tercapai hingga 1 Juni 2023. Sementara itu, China akan merilis data NBS Manufacturing PMI pada Rabu 31 Mei, sedangkan AS akan merilis data ISM Manufacturing PMI 1 Juni 2023.
Beberapa saham yang menjadi pilihan Phintraco Sekuritas untuk hari ini adalah UNVR, SMGR, INTP, TBIG, TOWR, BRIS, JPFA dan CPIN.