Sempat Tertunda 2 Kali NASA Akan Luncurkan Roket Artemis I pada 27 September
JAKARTA - Badan Antariksa Amerika Serikat (AS) NASA telah memiliki jadwal terbaru untuk meluncurkan misi bersejarah ke Bulan, Artemis I yang sebelumnya tertunda.
Pada 3 September, sejatinya sebagai tanggal peluncuran Artemis I, namun karena roket Space Launch System (SLS) mengalami masalah kebocoran maka peluncuran itu ditunda.
Sekarang, Artemis I dijadwalkan meluncur tidak lebih awal dari Selasa, 27 September, pukul 11:37 EDT (1537 GMT) dari Launch Complex 39B di Kennedy Space Center NASA di Florida dan tanggal cadangan 2 Oktober. Sementara, pengisian bahan bakar itu dijadwalkan pada Rabu, 21 September.
"Tanggal yang diperbarui mewakili pertimbangan cermat dari beberapa topik logistik, termasuk nilai tambahan memiliki lebih banyak waktu untuk mempersiapkan uji demonstrasi kriogenik, dan selanjutnya lebih banyak waktu untuk mempersiapkan peluncuran," ungkap NASA.
Saat ini, insinyur NASA telah memperbaiki kebocoran pada antarmuka saluran bahan bakar dari roket SLS Artemis I. Teknisi pad mengganti segel pada saluran 8 inci yang digunakan untuk mengisi dan mengalirkan hidrogen cair pada booster inti SLS, serta pada saluran 4 inci yang memiliki kebocoran terpisah.
Sebagai informasi, Artemis I akan menjadi langkah besar pertama NASA untuk mengembalikan astronot ke permukaan bulan. Artemis I akan menjadi uji terbang pertama dari megaroket SLS baru dan kapsul kru Orion.
Baca juga:
Roket SLS akan meluncurkan pesawat ruang angkasa Orion tanpa awak pada misi sekitar 42 hari, di mana ia akan mengorbit (mengitari) Bulan sebelum kembali ke Bumi.
Melansir CNET, Rabu, 14 September, lebih jelasnya, misi ini tidak akan membawa astronot, tetapi ada banyak hal yang mendukung keberhasilannya, termasuk rencana mendaratkan orang di Bulan dalam waktu dekat pada 2025.
Orion diisi dengan hal-hal seperti Amazon Alexa, karakter TV Shaun the Sheep, manekin, satelit mini dan yang paling penting, berton-ton peralatan navigasi dan pengumpulan data.
Instrumen khusus dalam Orion ini akan melacak informasi penting tentang lintasan pesawat ruang angkasa, keselamatan, penyerapan radiasi dan lainnya yang pada dasarnya akan memetakan rute misi masa depan, seperti misi dengan kru manusia Artemis II dan Artemis III 2025.