Anak Buah Anies Dievaluasi karena Kerumunan Rizieq, Ada yang Dicopot?
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tengah melakukan evaluasi terhadap jajaran Pemprov DKI yang kedapatan memfasilitasi rangkaian pimpinan FPI, Muhammad Rizieq Shihab yang berujung kerumunan.
Bahkan, ada peluang Anies akan mencopot jajaran kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang terlibat dalam menyikapi kerumunan di kawasan Petamburan tersebut.
"Kami lakukan evaluasi di antara internal kami. Kekurangan kami, kelemahan kami, kami akan evaluasi, kami akan perbaiki," kata Wagub DKI Ahmad Riza Patria di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Selasa, 24 November.
Namun, Riza enggan menyebut jajaran SKPD apa saja yang mendapat evaluasi dari Anies. Riza juga menyebut belum ada jajarannya yang dicopot. Hanya saja, semua hasil evaluasi akan disampaikan Anies.
"Belum sejauh itu. Jadi kita masih melakukan evaluasi, jadi nanti pada saatnya hasilnya apa akan disampaikan Pak Gubernur," tuturnya.
Baca juga:
Politikus Partai Gerindra tersebut melanjutkan, Anies juga membahas soal evaluasi penanganan kasus COVID-19 di DKI selama beberapa minggu terakhir.
"Pokoknya kami melalukan evaluasi banyak hal. Terkait evaluasi adanya peningkatan kasus di Jakarta, kami lakukan evaluasi," ungkap Riza.
Seperti diketahui, kepulangan Rizieq Shihab ke Indonesia menimbulkan sejumlah kerumunan dari para pengikutnya. Pelanggaran protokol kesehatan tak terhindarkan.
Dalam acara Maulid Nabi dan pernikahan yang digelar Rizieq pada Sabtu, 14 September lalu, pemerintah tak bisa berkutik untuk memberi penindakan tegas seperti pembubaran.
Alhasil, beberapa jajaran Pemprov DKI justru memfasilitasi kegiatan tersebut. Dinas Lingkungan Hidup DKI menyediakan toilet portable. Dinas Perhubungan mengizinkan penutupan jalan KS Tubun. Lalu, Satpol PP pun tidak menindak untuk membubarkan.
Sementara, Wali Kota Jakarta Pusat, Camat Tanah Abang, hingga Lurah Petamburan pun hanya sebatas memberi imbauan agar FPI dan Rizieq sebagai penyelenggara acara untuk menaati protokol kesehatan.
Akibat kerumunan ini, pemerintah pusat telah mengevaluasi jajarannya lebih dulu. Kapolri Jenderal Idham Aziz mencopot Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana dan Kapolda Jawa Barat Irjen Rudi Sufahradi.
Kemudian, Kementerian Agama mencopot Sukana dari jabatan sebagai Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Tanah Abang. Saat ini, Sukana dimutasi menjadi penghulu di kawasan Jakarta Pusat.
Sukana dimutasi berdasarkan hasil investigasi tim Itjen Kemenag. Sebagai Kepala KUA Tanah Abang, Sukana dinilai mengabaikan ketentuan terkait protokol kesehatan saat menjalankan tugas pencatatan pernikahan Muhammad Irfan Alaydrus dan Syarifah Najwa Shihab.