The Queen's Gambit: Catur dan Gender Perempuan

JAKARTA - The Queen’s Gambit merupakan serial terbaru dari Netflix yang dirilis pada 23 Oktober 2020. Sebulan setelah perilisannya, serial ini masih menempati trending dan menjadi diskusi penggemar.

Efek The Queen’s Gambit mulai muncul ketika penjualan papan catur di situs eBay meningkat hingga 273 persen dalam waktu 10 hari setelah dirilis, menurut Insider.

Selain itu, situs Chess24.com - di mana penonton bisa menyaksikan pertandingan catur secara online - ramai dikunjungi. “Kami melihat peningkatan dari orang-orang yang menghubungi kami, ingin ikut berpartisipasi,” kata Leon Watson. Watson juga menuturkan tidak hanya laki-laki yang ingin berpartisipasi tetapi ada peningkatan dari peserta wanita.

The Queen’s Gambit menceritakan seorang perempuan bernama Beth Harmon (diperankan Anya Taylor-Joy), seorang anak yatim piatu yang mulai menemukan cintanya dengan catur. Sejak di panti asuhan, Beth Harmon mulai menguasai catur hingga ia menjadi bintang baru di dunia catur. Di sisi lain, di tengah kariernya yang menanjak, ia mengalami ketergantungan terhadap obat-obatan terlarang dan minuman keras. 

The Queen’s Gambit berlatar belakang tahun 1950 hingga 1960an yang diadaptasi dari novel berjudul sama karya Walter Tevis. Judul The Queen's Gambit juga merupakan sebuah istilah pembukaan permainan catur.

The Queen’s Gambit Bukan Soal Wanita Bermain Catur

Sejak awal penceritaan, The Queen’s Gambit berfokus kepada sosok Beth Harmon yang misterius dan mengintimidasi. Ceritanya memang berkaitan dengan perjalanan Harmon menjadi grandmaster catur, tetapi eksekusinya menjelaskan lebih dari hal tersebut.

Beth Harmon yang digambarkan sebagai seorang wanita di dunia catur adalah sesuatu yang unik. Ia seringkali bertemu dengan peserta wanita lainnya, tetapi tidak ada yang seambisius atau serumit seorang Beth Harmon.

Jika Anda sudah menonton serial ini, Anda pasti melihat berbagai konflik Beth Harmon dengan diri sendiri dan orang di sekitarnya. Harmon yang memiliki perasaan serta trauma tidak membiarkan segala hal itu menguasai dirinya. Ia memilih mengubah hal itu menjadi jalan kesuksesannya.

>

Sejak kecil, Beth Harmon mengonsumsi obat penenang untuk meredakan rasa khawatirnya. Tetapi, seiring ia bertumbuh besar, Beth Harmon menggunakan obat-obatan ini untuk membayangkan permainan catur yang akan ia mainkan.

Stereotip wanita pintar yang tidak terlihat atraktif pun buyar dalam serial ini. Beth Harmon menjadi sosok wanita pintar yang selalu membuktikan dirinya bisa bersaing di dunia catur sekali pun ia tidak datang dari klub terkenal atau memiliki koneksi. Not like the other girls atau tidak seperti perempuan lain biasanya diterapkan dalam penokohan karakter wanita dalam sebuah film atau serial. Beth Harmon tidak seperti itu.

Meski dunia menyebutnya sebagai wanita spesial (karena bakatnya), Beth Harmon tidak melihat dirinya sebagai wanita yang paling berbeda dari wanita lain. Ia menganggap dirinya adalah wanita yang ingin bermain catur dan tidak merendahkan wanita lainnya yang ia temui saat bertanding.

“Catur tidak selalu menjadi kompetitif. Ya, tetapi catur bisa menjadi indah,” kata Beth Harmon dalam satu adegan.

Dunia Nyata yang Berbeda dengan Fiksinya

Melansir Netflix, Beth Harmon terinspirasi dari Bobby Fischer, seorang grandmaster catur. Fisher memenangkan kejuaraan Amerika Serikat tahun 1967 dan menganggap orang Rusia sebagai saingan terberat mereka.

Kritik positif yang dilontarkan kepada The Queen’s Gambit tidak hanya dirasakan penonton, tetapi juga para atlet catur yang menonton serial tersebut.

“Saya suka dengan fakta ketika Beth menunjukan hasilnya dan ketika ia menunjukan kapabilitasnya, tidak banyak yang mengatakan; ‘Saya tidak pikir ia baik karena ia perempuan’. Semua perkataan itu menghilang. Saya pikir ini sangat memuaskan melihat ia dinilai karena kemampuannya,” kata Magnus Carlsen, peraih grandmaster catur di tahun 2004.

Menurut Carlsen, dibandingkan serialnya, di dunia catur, tidak ada pemikiran tentang wanita yang memiliki kemampuan secara natural untuk menjadi lebih baik dari pada pria. Sehingga serial ini kurang menunjukan sisi meremehkan perempuan yang sering dijumpai di dunia nyata.

“Secara umum, komunitas catur tidak begitu baik kepada perempuan selama bertahun-tahun. Perlu ada perubahan budaya dalam hal ini."

The Queen's Gambit menghadirkan gairah baru dalam serial bertema olahraga di mana seorang wanita ditunjuk menjadi pemeran utama. Karakter Beth Harmon sebagai wanita yang menguasai catur bukan sebuah hal yang mengintimidasi pria namun ia bisa menjadi angin segar yang akan bertahan di ingatan. Setidaknya itu yang bisa dirasakan penonton mengenai karakter Beth Harmon dalam The Queen's Gambit.

>