Jack Dorsey Menyesal Twitter Jadi Perusahaan
JAKARTA - Pendiri dan mantan kepala eksekutif Twitter Jack Dorsey membuat cuitan di Twitter pada Kamis, 25 Agustus, bahwa ia menyesal platform media sosial itu kini menjadi sebuah perusahaan.
"Masalah terbesar dan penyesalan terbesar saya adalah bahwa itu menjadi sebuah perusahaan," tweet Dorsey dalam menanggapi pertanyaan tentang apakah Twitter menjadi seperti yang dia bayangkan.
Dorsey sendiri akan menerima 978 juta dolar AS jika kesepakatan dengan miliarder Elon Musk untuk membeli Twitter selesai.
Baca juga:
- Twitter Hadapi Eksodus Karyawan di Tengah Munculnya Laporan dari Peiter "Mudge" Zatko
- Twitter Kembali Tegaskan Akun Bot dan Spam di Platformnya Hanya 5 Persen
- Twitter Gabungkan Tim untuk Tangani Konten Berbahaya dan Misinformasi di Platformnya
- Laporan Whistleblower Buka Medan Pertempuran Baru Antara Elon Musk dan Twitter
Ketika ditanya tentang struktur apa yang dia inginkan agar Twitter akan beroperasi, Dorsey mengatakan bahwa itu harus menjadi "protokol" dan bahwa Twitter tidak boleh dimiliki oleh negara atau perusahaan lain.
Jika itu protokol, Twitter akan beroperasi seperti email, yang tidak dikendalikan oleh satu entitas terpusat, dan orang-orang yang menggunakan penyedia email yang berbeda dapat berkomunikasi satu sama lain. Twitter terlibat dalam berbagai perjuangan.
Twitter sendiri telah menggugat Musk karena mencoba meninggalkan tawaran akuisisi senilai 44 miliar dolar AS untuk membeli Twitter. Seorang mantan eksekutif yang menjadi whistleblower kini juga menuduh Twitter menyesatkan regulator federal tentang langkah-langkah keamanannya untuk melindungi dari peretas dan akun spam.