Bos Twitter Hampir Jadi Tukang Gambar Tumbuhan dan Desainer, Begini Kisahnya
CEO Twitter, Jack Dorsey (qz)

Bagikan:

JAKARTA - Bos Twitter, Jack Dorsey, pernah punya keinginan untuk menjadi tukang gambar tanaman. Tidak hanya itu, ia juga pernah ingin menjadi seorang desainer. Semua ini terjadi sebelum Jack Dorsey berkecimpun di dunia teknologi.

Dorsey juga sempat ingin berhenti dan keluar dari dunia teknologi yang sedang digelutinya untuk kemudian mewujudkan keinginannya menjadi seorang desainer. Bahkan ia juga sempat punya keinginan untuk menjadi seorang terapist pijat.

Kini, Dorsey sudah berusia 44 tahun dan menjadi seorang miliarder. Ia adalah CEO Twitter dan pemilik Square, sebuah perusahaan pembayaran seluler miliknya. Dorsey diperkirakan mempunyai kekayaan bersih sejumlah 12,9 miliar dolar AS sebagaimana yang dilansir dari Forbes.

Sebelum mendirikan Twitter, pada 2006, Dorsey merintis beberapa perusahaan di Silicon Valley untuk menjadi pengembang website. Gagasan pertama untuk mengembangkan platform media sosial bernama Twitter itu sudah muncul dari tahun 2000 sebagaimana yang dilaporkan CNBC International.

Kenyataannya, beberapa kali Dorsey mengalami kebimbangan antara keluar dari industri teknologi untuk menggapai mimpinya di bidang lain atau tetap melanjutkan kegiatannya di dunia teknologi. Seiring berjalannya waktu, ia semakin frustrasi memikirkan dua hal yang bertentangan itu.

Sebelumnya, Dorsey sempat keluar dari kampusnya yang bernama Universitas New York. Ia juga pernah dipecat dari perusahaan yang dirintisnya sendiri. Perusahaan itu fokus pada bidang pengiriman dan jasa kurir. Ia pun memutuskan untuk pindah ke kota St. Louis, tempat masa kecilnya.

“Saya merasa seperti orang gagal,” ujar Jack Dorsey seperti yang dikutip dari The New Yorker.

Di kota masa kecilnya itu, Dorsey berusaha menggeluti beberapa bidang yang diminatinya seperti menjadi ilustrator tumbuhan untuk keperluan ilmiah dan juga menjadi seorang terapist pijat. Meskipun pada akhirnya, Dorsey membatalkan rencana tersebut dan kembali ke San Fransisco.

Melansir New Yorker, Dorsey juga kerap mengunjungi Kebun Raya Missouri, karena di sanalah ia belajar menggambar poon beringin yang memiliki akar bercabang itu. Sedangkan minat Dorsey pada desain adalah karena ia mengagumi karya-karya perancang jeans yaitu Scott Morrison. Sebagai informasi, Scott Morrison merupakan pendiri Paper Denim & Cloth.

Pada kenyataannya, cuma satu bulan sebelum platform media sosial Twitternya dirilis di bulan Maret 2006, Dorsey sempat melontarkan gagasannya untuk keluar dari Twitter kepada salah satu pendirinya yang lain, Noah Glass.

“Saya akan berhenti dari teknologi dan menjadi perancang busana,” ujar Dorsey kepada Glass seperti yang dikutip dari buku Hatching Twitter: A True Storey of Money, Power, Friendship, and Betrayal yang ditulis oleh Nick Bilton pada 2013.

Di sisi lain, pendiri Twitter yang lain bernama Evan Williams bicara kepada Dorsey dengan mengatakan bahwa “Anda bisa menjadi perancang busana atau CEO Twitter. Tapi Anda tidak bisa menjadi keduanya.”