Bagikan:

JAKARTA - CEO Twitter, Jack Dorsey, secara mengejutkan kembali meninggalkan platform media sosial yang ia dirikan bersama 16 tahun lalu.

Dorsey mengumumkan berita itu di Twitter. Sebagai gantinya, ia menunjuk Chief Technology Officer (CTO) Twitter, Parag Agrawal, dan sepertinya dia tidak akan menerima peran lain di Twitter

"Saya memutuskan untuk meninggalkan Twitter karena saya yakin perusahaan siap untuk pindah dari pendirinya," ungkap Dorsey.

Dalam pernyataan resminya, Dorsey menjelaskan bahwa sementara dia akan tetap berada di dewan perusahaan sampai waktu yang ditentukan untuk membantu Agrawal melalui transisi ke CEO. Dia akan pergi setelahnya untuk memastikan perusahaan dapat berdiri sendiri, bebas dari pendirinya. pengaruh atau arah.

Dorsey meninggalkan platform media sosial yang telah menjadi salah satu ruang diskusi paling berpengaruh di internet, baik maupun buruk. Dorsey, yang ikut mendirikan raksasa media sosial pada tahun 2006 itu, menjabat sebagai CEO hingga 2008 sebelum dikeluarkan dari peran tersebut. Dia kembali memimpin Twitter pada 2015 setelah mantan CEO Dick Costolo mengundurkan diri.

Mengutip CNBC Internasional, Selasa, 30 November, sementara, Agrawal harus mewarisi Twitter yang terus berjuang dengan apa yang akan dan tidak akan diizinkan di platform. Agrawal, yang menjabat sebagai CTO sejak 2017, telah bergabung dengan Twitter selama lebih dari satu dekade.

Dia bertanggung jawab atas strategi yang melibatkan kecerdasan buatan dan pembelajaran mesin dan dia memimpin proyek untuk membuat tweet di timeline pengguna lebih relevan bagi mereka.

Sebelumnya, Agrawal juga ditugaskan untuk menemukan pemimpin untuk Project Bluesky, sebuah proyek penelitian yang diluncurkan Twitter untuk menetapkan standar terbuka dan terdesentralisasi untuk platform media sosial.

Dorsey beberapa waktu lalu mengatakan Bluesky akan membantu perusahaan media sosial berkolaborasi tentang bagaimana unggahan dipromosikan ke pengguna dan akan memberi pengguna lebih banyak kontrol atas konten yang mereka lihat.

Bluesky juga dapat mempermudah jejaring sosial untuk memberlakukan pembatasan terhadap ujaran kebencian dan penyalahgunaan lainnya, yang pada dasarnya membantu mereka berbagi beban dengan biaya lebih rendah.

Lainnya, perusahaan juga menyatakan awal tahun ini bahwa mereka bertujuan untuk memiliki 315 juta pengguna aktif harian yang dapat dimonetisasi pada akhir 2023, dan setidaknya menggandakan pendapatan tahunannya pada tahun itu.