Samsung Berencana Luncurkan Platform Perdagangan Cryptocurrency Tahun Depan

JAKARTA – Perusahaan raksasa teknologi asal Korea Selatan, Samsung tengah bersiap meluncurkan bursa kripto sendiri. Platform perdagangan kripto Samsung Securities rencananya akan dirilis pada tahun 2023 mendatang. Selain Samsung, perusahaan asal Korsel lainnya, Mirae Asset Securities juga berencana melakukan hal yang sama.

Mirae sendiri adalah perusahaan sekuritas yang telah menetapkan fokusnya pada industri kripto. Perusahaan tersebut berencana mengatur perdagangan aset digital pada kuartal pertama 2023.

Sebelumnya, regulator keuangan Korea Selatan, Financial Intelligence Unit (FIU) telah menatapkan persyaratan ketat yang wajib dipenuhi oleh berbagai perusahaan perdagangan kripto di Korsel. Sekitar lebih dari 60 pertukaran kripto terpaksa berhenti beroperasi karena tidak memenuhi syarat dari FIU.

Menurut laporan media lokal, sekitar tujuh perusahaan sekuritas besar di Korsel berencana mendirikan bursa kripto pada tahun depan. Dalam beberapa pekan terakhir, mereka dikabarkan telah bekerja sama denga badan pengawas keuangan  domestik untuk mendapat izin beroperasi.

“Saat ini, diskusi yang diperlukan untuk pendirian sedang diselesaikan,” kata seorang pejabat dari salah satu perusahaan, dikutip dari CryptoPotato.

Dari ketujuh perusahaan besar yang disebutkan di atas, dua di antaranya adalah  Mirae Asset Securities dan Samsung Securities. Mirae sendiri baru akan memperkenalkan platform perdagangan kripto dengan mendirikan lini perusahaan yang berada di bawah naungan Mirae Asset Consulting. Mirae rencananya akan memperdagangkan mata uang kripto dan juga NFT.

Sementara Samsung Securities berencana terjun ke bisnis token sekuritas berbasis blockchain. Pada tahun 2021, perusahaan mencoba meluncurkan platform perdagangan token tetapi tidak dapat mengatur tim profesional yang diperlukan untuk melaksanakan tugas terkait.

Di sisi lain, presiden terpilih Korea Selatan Yoon Suk-yeol merupakan sosok yang pro kripto. Pada awal 2022 ini, dia berjanji untuk mengurangi pajak pendapatan dari keuntungan perdagangan aset digital. Ini ditujukan untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik untuk para investor kripto dalam negeri.

Ketatnya Regulator di Korea Selatan

Regulator Korea Selatan, FIU telah menjadi momok bagi perusahaan perdagangan kripto domestik. Pada 2021, FIU telah menetapkan aturan ketat untuk bursa kripto, termasuk aturan anti pencucian uang (AML). Regulator juga mendesak bursa kripto untuk mendaftarkan perusahaan mereka ke FIU.

Sebagaimana disebutkan di atas, lebih dari 60 perusahaan perdagangan kripto gagal memenuhi persyaratan ketat FIU. Puluhan bursa kripto lokal itu terpaksa gulung tikar pada tahun lalu.

Sementara perusahaan perdagangan kripto terbesar di Korea Selatan, Upbit, Bithumb, Korbit, dan Coinone mampu memenuhi persyaratan yang ditetapkan FIU. Sedangkan ProBit, Flybit, dan Cashierst, juga telah memenuhi syarat sehingga mereka dapat terus beroperasi di Korea Selatan.