Menteri Pertahanan Sebut Rusia Pelajari Persenjataan Asing yang 'Tertangkap' di Ukraina
JAKARTA - Spesialis Rusia dengan hati-hati mempelajari peralatan militer asing yang diamankan di Ukraina, mengembangkan cara untuk menghadapinya.
Hal itu dikatakan oleh Menteri Pertahanan Sergei Shoigu, merujuk pada persenjataan militer Ukraina yang diberikan oleh sekutu Barat pimpinan Amerika Serikat.
"Tentu saja, baik sains dan industri kami mempelajarinya. Kami melihatnya dari dua sisi. Pertama adalah kemungkinan pertempuran melawan senjata ini, bagaimana dan apa yang bisa melawannya. Di sisi lain, di mana kelemahan utamanya," terang Menteri Shoigu dalam wawancara dengan saluran TV Rossiya-24, dikutip dari TASS 22 Agustus
Menteri Shoigu mengatakan, senjata seperti howitzer M-777, peluncur roket ganda HIMARS, sistem rudal anti-tank portabel NLAW dan Javelin, sistem rudal anti-pesawat portabel Stinger, senjata kecil dan kendaraan lapis baja disita dalam operasi khusus.
Secara umum, menurut kepala Kementerian Pertahanan, persenjataan-persenjataan tersebut "sudah lama diketahui dan dipahami, tidak ada kejutan di sana".
Baca juga:
- Presiden Putin Ingin Seluruh Sekolah di Rusia Awali Pekan dengan Upacara Bendera Mulai 1 September
- Pertama Kali, Panglima Militer Ukraina Ungkap Jumlah Prajuritnya yang Tewas Sejak Invasi Rusia
- Terekam Video Pukuli dan Benturkan Kepala Tersangka ke Trotoar, Petugas di Arkansas AS Diskors dan Jalani Penyelidikan
- Rusia Klaim Sukses Hancurkan Gudang Amunisi HIMARS AS dan Howitzer M777 di Wilayah Ukraina
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Shoigu juga menyoroti 'sampah' yang dipasok untuk Ukraina dari Gudang Barat. Secara khusus, tank T-72 dari Polandia, yang diproduksi dalam versi berlisensi dari tank Uni Soviet.