Lanjutkan Cerita dalam Debar Asmara, Fiko Nainggolan Rilis Karya Tunggal Semoga Jumpa Lagi
JAKARTA - Musisi Fiko Nainggolan kembali melakukan gebrakan melalui karya tunggal anyar bertajuk Semoga Jumpa Lagi. Lagu ini dirilis via Dumeca Records pada 5 Agustus 2022.
Semoga Jumpa Lagi merupakan lagu yang diciptakan sendiri oleh Fiko di mana ia menggandeng kembali Raditya Joko sebagai produser. Tak sampai di situ, Jawa Maliq & D’essentials (Dendy Sukarno) juga turut andil memberikan sentuhannya dalam pengerjaan mixing dan mastering.
Dikelilingi oleh kawan-kawannya, Fiko merasa nyaman mengerjakan lagu barunya ini. Apalagi Dumeca juga memberikan dukungan penuh kepada Fiko untuk mengeksplorasi musik yang ia inginkan
“Saya tidak menemukan kendala berarti dalam pengerjaaan Semoga Jumpa Lagi. Dumeca Records memberikan saya kebebasan lebih dalam mengerjakan karya saya ini. Hal tersebut membuat saya bisa merepresentasikan musik yang lebih," beber Fiko dalam keterangan resmi yang diterima meja redaksi, Jumat.
Fiko menambahkan, proses produksi lagu ini cukup seru dan tergolong cepat. Ia mengerjakannya selama tiga minggu dan setiap tahapan produksi sesuai dengan ekspektasinya.
Semoga Jumpa Lagi adalah lanjutan cerita dari karya tunggal Fiko sebelumnya, Debar Asmara. Kali ini, liriknya tidak lagi bertutur tentang kedua insan yang bertemu, bertatap, dan menemukan chemistry satu sama lain.
Baca juga:
- Jogjarockarta Berganti Tema: Pindah Venue dan Ada Tambahan Penampil
- 30 Tahun Edane Berdiri, Kenali Lebih Dalam Sosok Spesial Bernama Eet Sjahranie
- 10 Band Indonesia yang Dihuni Kakak Beradik, Paling Buncit Terkenal di Eropa
- Bless The Knights Gaet Gitaris Brasil Ed Garcia, Tebar Pesona ke Mancanegara Lewat Parallel Universe
"Keputusan untuk memendam perasaan mereka masing-masing membuat mereka kini mengalami penyesalan yang dalam. Mereka menyesali kenapa saat itu tidak berkenalan saja. Mereka merasakan kerinduan meskipun belum mengenal satu sama lain," cerita Fiko.
Melalui Semoga Jumpa Lagi, Fiko ingin menyampaikan bahwa rindu bisa dirasakan dalam situasi apapun. Bahkan kepada orang yang belum dikenal sekali pun.
"Kita perlu menghindari rasa penyesalan yang datang karena gengsi kita," Fiko mengakhiri.