Cegah Hoaks saat Pemilu, WhatsApp Diminta Brazil untuk Tunda Fitur Baru Sampai Tahun Depan
JAKARTA - Jaksa penuntut umum federal di Brazil meminta WhatsApp menunda peluncuran fitur baru sampai Januari tahun depan. Permintaan itu dilakukan untuk mencegah penyebaran hoaks saat pemilihan umum.
Fitur yang diminta ditunda adalah Komunitas, atau Communities karena dianggap bisa menyebarkan hoaks soal pemilu di Brazil dan merusak stabilitas negara, dikutip dari Reuters.
Jaksa penuntut federal, yang dikenal sebagai MPF, juga khawatir fitur Komunitas bisa mengganggu upaya WhatsApp selama ini dalam mengatasi hoaks.
Kekhawatiran MPF didasari jangkauan Komunitas yang semakin luas, anggota grup bertambah dari 256 menjadi 512. MPF menilai fitur ini akan menambah kemungkinan konten menjadi viral.
Baca juga:
- Moskow Denda Whatsapp, Snapchat dan Aplikasi Lain karena Tolak Simpan Data di Rusia
- Jadi Gim Mobile Terlaris, Blizzard Berhasil Raup Rp1,4 Triliun dari Peluncuran Diablo Immortal
- Ford Luncurkan Truk Pickup Listrik F-150 Lightning Khusus untuk Polisi di AS
- Inilah Tiga Tingkatan Pengisian Daya Baterai Mobil Listrik yang Perlu Anda Ketahui
WhatsApp pada April sepakat untuk menunda peluncuran fitur ini, menjadi setelah pemilu putaran kedua di Brazil pada Oktober. Tapi, MPF menilai penundaan itu belum cukup untuk mengatasi masalah hoaks dua bulan menjelang pergantian tahun.
WhatsApp merupakan aplikasi yang populer di Brazil, menurut MPF dipasang pada 99 persen ponsel di negara itu.
Juru bicara WhatsApp mengatakan mereka akan terus mengevaluasi kapan waktu terbaik untuk meluncurkan fitur tersebut dan akan menjawab permintaan pihak berwenang.