Lagu Tema ASEAN Para Games 2022 Versi Bahasa Inggris Dirilis, Apa Maknanya?
JAKARTA - Lagu tema ASEAN Para Games (APG) 2022 resmi diluncurkan dan dinyanyikan secara langsung pada pesta makan malam perwakilan kontingen negara peserta di Pura Mangkunegaran Solo, Kamis malam.
Lagu tema berjudul S for E yang merupakan singkatan dari Striving for Equality tersebut dibawakan oleh Lucky Octavian, Kezia Kaithlyn, Inara, dan Ricardo Ryo.
Ketua National Paralympic Committee (NPC) Indonesia Senny Marbun mengatakan judul tersebut sama dengan tagline yang diusung pada APG kali ini.
"Pak Menpora selalu mengingatkan saya agar berjuanglah, berjuang untuk kesetaraan. Ini sesuai dengan tagline APG, S for E," katanya dikutip dari Antara.
Mengenai pelaksanaan APG, dikatakannya, harus melalui perjuangan keras NPCI.
"Saya tergugah karena APG yang seharusnya diselenggarakan di Filipina dan Vietnam gagal. Kalau dibiarkan maka akan luntur. Saya berupaya menggugah hati presiden untuk mengambil event APG yang sudah gagal dua kali tersebut," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Mangkunegara X selaku tuan rumah pesta makan malam menyambut baik digelarnya APG 2022 di Kota Solo.
Baca juga:
- Indonesia Kirimkan 16 Wakil, Berikut Jadwal Drawing Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2022
- Penyelenggara Commonwealth Siapkan 150 Ribu Kondom untuk Atlet, Promosi Seks Aman
- Untuk Hal Satu Ini, Francesco Bagnaia Nampaknya Tak Akan Mengikuti Jejak Valentino Rossi
- Rayakan Kemenangan atas AJ Bunker di Ring Tinju, Bintang Konten Porno Elle Brooke Habiskan Rp45 Juta untuk Sebotol Minuman
"Kami percaya, APG 2022 akan menjadi perwujudan nilai-nilai dan secara lebih jauh membangun hubungan baik antara negara-negara ASEAN. Buat semua atlet yang berkumpul malam ini, kita telah ditunjukkan bahwa tidak ada tantangan dalam hidup yang tidak bisa dilampaui," katanya.
Ia mengatakan semangat yang ditunjukkan dalam ajang ini telah menginspirasi setiap orang untuk menghadapi tantangan hidup dengan kerja keras dan keyakinan.
Menurut dia, kegiatan APG tersebut juga memberikan dampak positif secara ekonomi, pariwisata, dan pelestarian budaya bagi Kota Solo dan sekitarnya.
"Selain itu juga ikut meningkatkan semangat yang lebih besar guna memberdayakan masyarakat," katanya.