Bukan Jadi Bos, Deng Ical Janji Jadi Wali Kota Makassar yang Melayani Masyarakat

MAKASSAR - Pasangan calon wali kota Makassar, Syamsu Rizal-Fadli Ananda berkampanye di Kecamatan Tamalate. Keduanya menyambangi beberapa titik di Kelurahan Parang Tambung dan Balang Baru.

Deng Ical, sapaan Syamsu Rizal menegaskan niatnya menjadi wali kota Makassar. Niat ini didasari untuk mengabdi, melayani rakyat dan memastikan hak-hak warga terpenuhi.

“Saya mau jadi wali kota itu bukan untuk jadi bos. Bukan orientasi kekuasaan, apalagi memperkaya diri. Saya mau menjadi wali kota karena ingin melayani masyarakat. Ingin memastikan hak-hal warga terpenuhi,” ujar Deng Ical, Selasa, 10 November.

Ditegaskan Deng Ical, hak-hak warga yang harus jadi perhatian pemerintah adalah hak-hak dasar seperti pendidikan, kesehatan dan kebutuhan hidup.

“Pemerintah harus hadir mengambil alih beban masyarakat, terutama yang menengah ke bawah. Kebutuhan hidupnya harus terpenuhi, begitu pun pendidikan dan kesehatan,” jelas Deng Ical yang dikenal dengan pasangan DILAN bersama dokter Fadli ini.

Bila memenangkan Pilkada Makassar, Deng Ical memastikan warga ekonomi ke bawah menjadi prioritas pelayanan.

“Pemerintah harus hadir untuk memastikan warga miskin ini tidak kehilangan harapan. Pemerintah harus menjamin,” tegas Deng Ical nomor urut 3 di Pilkada Makassar ini.

Calon Wali Kota Makassar nomor urut 3 Syamsu Rizal (Deng Ical) saat menemui warga/DOK. Timses

Karena itu bagi Deng Ical menjadi wali kota tak perlu mengumbar program muluk-muluk. Wali kota Makassar menurutnya hanya perlu memastikan kebutuhan sehari-hari warganya terpenuhi.

“Bagi kita warga Makassar ini yang paling penting,” jelas mantan Wakil Wali Kota Makassar ini. 

Begitu juga dengan kesehatan. Pemerintahan Makassar bila calon nomor urut 3 DILAN terpilih harus memastikan layanan terbaik kepada masyarakat. Karena itu, DILAN menggagas program satu RW satu dokter.

“Kalau pun ada yang sakit dan harus dirawat pemerintah juga harus hadir memastikan perawatannya secara baik dan tidak perlu pusing memikirkan biaya. Hanya saja memang tidak serta merta. Pilih miki Deng Ical dan Fadli Ananda, kasi jadi wali kota ki, berikutnya menjadi tugas Deng Ical pikirkanki semua,” pungkasnya.