Debat Pilkada Surabaya: Machfud Arifin Bilang Warga Kecil di Surabaya Pedih, Diombang-ambing di RS

JAKARTA - Calon Wali Kota Surabaya nomor urut 2, Machfud Arifin membeberkan sistem pelayanan puskesmas dan rumah sakit yang dinilai tidak pro masyarakat kecil. Machfud bicara fakta soal pelayanan medis yang tak merata. 

“Saya sudah ke mana-mana di kampung-kampung Surabaya, kita merasakan betapa pedihnya masyarakat kecil yang diombang-ambingkan dalam pelayanan baik itu di puskesmas ataupun di RS,” kata Machfud Arifin dalam debat Pilkada Surabaya yang disiarkan Youtube KPU Surabaya, Rabu, 4 November. 

Machfud Arifin juga menyinggung masyarakat kecil yang tidak semuanya mendapatkan BPJS. Machfud juga menyindir program ambulans dalam pelayanan masyarakat.

“Dibilang ada ambulans yang akan hadir jemput cepat, faktanya tidak ada. Tenaga medis di puskesmas merasa kasihan saya, dia harus jalankan pekerjaannya di RS (penanganan) COVID. Apakah ini yang ingin ditanyakan ke 

paslon nomor 1 kita ini sudah terintegrasi? Apa RS sudah melayani optimal? Tolong dijelaskan dan ini ktia rasakan penanganan COVID di Surabaya, korbannya 1.160 jiwa,” papar Machfud.

Sementara itu, calon wali kota Surabaya nomor urut 1, Eri Cahyadi, menegaskan integrasi pelayanan medis sudah terlaksana di Surabaya. Penanganan pandemi COVID-19 disebut Eri Cahyadi yang diusung PDI Perjuangan ini sudah membuahkan hasil.

“Kehebatan Kota Surabaya dengan tenaga kesehatan, ada swab gratis dan itu keberhasilan tenaga kesehatan di kota Surabaya. Yang terkonfirmasi sakit hanya 79 (orang), ketika ada 1.000 meninggal ada komorbid, penyakit bawaan,” kata Eri Cahyadi.

“Saya yakinkan, dokter, tenaga kesehatan, hari ini Surabaya bisa menunjukkan (keberhasilan). Hanya 79 yang sakot ini keberhasilan Surabaya, 95 kelurahan sudah hijau di Surabaya,” tegas Eri Cahyadi.