Cegah Kecelakaan Bus, Ditemukan Alat Pendeteksi Gangguan Supir Mengantuk
JAKARTA - Perusahaan Umum Pengangkutan Penumpang Djakarta (Perum PPD) melakukan uji coba dengan alat deteksi peringatan dini bagi para pramudi. Uji coba tersebut diharapkan kedepan dapat berikan solusi sistem layanan bagi transportasi darat.
Dirut Perum PPD, Pande Putu Yasa mengatakan, alat deteksi dini bagi para Pramudi menyusul maraknya kejadian kecelakaan armada bus di lapangan karena akibat human error.
Belakangan ini, sambungnya, sering terjadi kecelakaan bus Transjakarta. Maka alat tersebut merupakan jalan satu-satunya sebagai solusi terbaik bagi Perum PPD untuk meminimalisir rasio kecelakaan.
"Nah, kebetulan PT Teknologi Karya Digital Nusa (TKDN) memiliki alat yang dapat mendeteksi kelelahan dari pramudi, apa karena ngantuk atau keluar jalur. Segala bentuk pelanggaran itu termasuk di dalamnya jika pramudi merokok akan terdeteksi dari alat berteknologi canggih itu, kita baru uji coba alat ini," kata Pande Putu saat dikonfirmasi, Kamis, 6 Juli.
Putu menambahkan, nantinya alat ini dipasangi di unit-unit bus, dengan harapan tentunya dapat mendeteksi awal kelalaian dari pramudi.
Baca juga:
- Mahasiswi Pembuang Bayi di Kali Ciliwung Jalani Pernikahan di Polres Metro Jaktim
- Pihak UPRS Rusunawa Jatinegara Barat Bersikeras Minta Orang Tua Mahasiswi Pembuang Bayi Angkat Kaki dari Rusun
- Miranda, Model yang Terlibat Pornografi Online Raup Keuntungan Rp30 Juta Per Bulan
- Cerita Driver Ojol Lihat Buser Turun dari Gojek Lepaskan Tembakan Urai Massa yang Sedang Pukuli Pelaku Penyekapan di Sunter
"Nantinya kita bisa sampaikan kepada yang bersangkutan (pramudi) melalui peringatan dini dari kantor," ujarnya.
"Jadi kita bisa sampaikan langsung, ada komunikasi dua arah kita dengan pramudi, melalui alat semisal bisa memperingatkan pramudi langsung agar tidak ngantuk," imbuhnya.
Selesai uji coba, lanjut Putu, jika itu benar, yang ditawarkan akurat maka semua armada di Transjakarta bakal dilengkapi dengan alat deteksi itu.
"Pada alat itu ada camera CCTV lengkap, hubungan komunikasi dua arah bisa," katanya.
Sementara itu, Direktur Utama PT TKDN, David Santoso menilai penggunaan perangkat itu sangat tepat disematkan dalam manajemen armada.
Menurutnya, teknologi yang terintegrasi dapat meningkatkan tingkat efisiensi operasional dan tak kalah penting bisa mendorong customer satisfaction.
"Ini merupakan salah satu bentuk komitmen TKDN untuk program digitalisasi di sektor transportasi melalui teknologi IoT canggih yang terintegrasi demi mendukung smart city," katanya.