Bagikan:

JAKARTA - Ditlantas Polda Metro Jaya belum bisa memastikan penyebab utama kecelakaan bus TransJakarta di Jalan MT. Haryono, Jakarta Timur. Meski, sebelumnya muncul dugaan jika penyebabnya karena sopir yang meninggal dunia mengemudi dalam keadaan mengantuk.

"Kita akan melihat apakah ini human eror, artinya bisa saja si supir ngantuk atau melamun atau tidak konsentrasi dan sebagainya, atau bisa juga ini vehicle error, artinya kerusakan pada rem, rem tidak berfungsi atau remnya blong dan sebagainya," ujar Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo kepada wartawan, Senin, 25 Oktober.

Berdasarkan hasil penyelidikan saat ini, kata Sambodo, dalam rangkaian kecekalaan itu tidak ada upaya pengereman. Bahkan, bus TransJakarta yang ditabrak sampai terseret belasan meter.

"Kami masih terus melakukan penyelidikan karena di TKP kendaraan yang ditabrak dari belakang itu terseret cukup jauh kurang lebih 15 meter dan kelihatanya tidak ada upaya pengereman," ungkap Sambodo.

Sehingga, untuk mengetahui penyebab sebenarnya, penyidik Ditlantas Polda Metro bakal memeriksa saksi-saksi dan ahli. Kemudian, memeriksa CCTV untuk mengetahui kejadian sebenarnya.

"Nanti kita akan panggil ahli dan teknis sesuai dengan jenis kendaraan yang menabrak tersebut," tandas Sambodo.

Sebagai informasi, dua bus TransJakarta terjadi pada Senin, 25 Oktober, pagi. Akibat kecelakaan itu 39 orang menjadi korban.

Di mana, dua di antaranya meninggal dunia. Sedangkan 37 sisanya mengalami luka ringan dan berat.