Prihatin dan Protes Konsep Strategis NATO, China: Tantangan Sistematis Perdamaian dan Stabilitas Global
JAKARTA - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian menyebut negaranya menyatakan keprihatinan serius dan protes tegas atas Konsep Strategis baru NATO, yang disetujui aliansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara tersebut.
"Apa yang disebut Konsep Strategis baru NATO mengabaikan fakta, mendistorsi kebenaran, menjelekkan kebijakan luar negeri China, membuat pernyataan yang tidak bertanggung jawab tentang perkembangan militer alami China dan kebijakan pertahanan nasionalnya, mempromosikan konfrontasi dan konflik, dipenuhi dengan Perang Dingin mentalitas dan prasangka ideologis," katanya dalam keteranga pers reguler, dikutip dari TASS 1 Juli.
"China menyatakan keprihatinan serius dan protes tegas atas ini," diplomat ini memberikan penekanan.
Lebih jauh ia menggarisbawahi, China selalu mengupayakan perdamaian global, membela tatanan internasional dan memfasilitasi perkembangan global.
Dia menekankan, China tidak pernah menginvasi negara mana pun dan tidak pernah bergabung atau membentuk blok militer apa pun. Diplomat itu mencatat, China selalu mengikuti jalan perkembangan yang damai.
Lebih lanjut, Zhao mengatakan NATO sendiri merupakan tantangan sistematis bagi perdamaian dan stabilitas global.
"NATO sendiri merupakan tantangan sistemik bagi perdamaian dan stabilitas global. Organisasi yang dipimpin AS, sementara memposisikan dirinya sebagai blok defensif, telah berusaha untuk maju ke area dan domain baru," jelasnya, menambahkan "NATO memiliki darah populasi global di tangannya."
"Kami ingin menyatakan secara terbuka bahwa NATO membesar-besarkan dan menggelembungkan apa yang disebut ancaman China dan ini adalah upaya yang benar-benar sia-sia," tukasnya.
Zhao Lijian mendesak blok militer untuk segera menghentikan kritik tak berdasar dan pernyataan provokatifnya terhadap China, menahan diri dari ideologi Perang Dingin dan konsep zero-sum game.
Baca juga:
- Salah Arah Ekonomi Barat Kacaukan Produksi Pertanian Global, Presiden Putin: Kami Siap Penuhi Permintaan Petani Indonesia
- Presiden Putin Sebut Perusahaan Rusia Siap Ambil Bagian dalam Proses Pemindahan Ibu Kota ke IKN dan Pengembangan Nuklir Indonesia
- Kepada Presiden Jokowi, Putin Kenang Dukungan Rusia untuk Indonesia di Awal Kemerdekaan hingga Beragam Pembangunan
- Temui Vladimir Putin, Presiden Jokowi: Indonesia Tidak Memiliki Kepentingan, Kecuali Ingin Perang Berakhir, Rantai Pasokan Pangan, Pupuk, Energi Pulih
Diketahui, para pemimpin NATO menyetujui Konsep Strategis baru dari aliansi pada KTT Madrid pada Hari Rabu, mencatat Rusia sebagai ancaman paling signifikan dan langsung terhadap keamanan Sekutu.
Selain itu, Konsep Strategis baru menyebutkan China untuk pertama kalinya dalam sejarah NATO. Meskipun tidak dipandang sebagai musuh militer langsung, China digambarkan sebagai tantangan sistemik.