JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin, Indonesia tidak memiliki kepentingan apapun, kecuali konflik di Ukraian berakhir, dampak-dampak yang terjadi akibatnya bisa pulih, dalam pertemuan di Kremlin, Kamis.
Invasi Rusia ke Ukraina yang sudah berlangsung lebih dari empat bulan, menyebabkan dampak global yang sangat terasa di bidang pangan, pupuk dan energi, dirasakan oleh miliaran orang di dunia.
"Indonesia tidak memiliki kepentingan, kecuali Indonesia ingin perang segera berakhir dan rantai pasokan pangan, pupuk, dan energi perlu segera dipulihkan, karena berdampak pada kehidupan ratusan juta bahkan miliaran orang," ujar Presiden Jokowi dalam keterangan pers bersama Presiden Putin, melansir Kremlin.ru 1 Juli.
"Saya menyerukan kepada semua pemimpin dunia untuk menghidupkan kembali semangat multilateralisme, semangat perdamaian dan kerja sama. Hanya dengan semangat inilah kedamaian dapat dicapai," sambung Presiden Jokowi.
Lebih jauh, dalam kesempatan tersebut Presiden Jokowi mengatakan, ratusan juta orang yang terkena imbas dari terganggunya rantai pasok pangan, terutama terjadi di negara-negara berkembang.
Presiden menghargai bahwa Presiden Putin mengatakan, Rusia menjamin keamanan pasokan makanan dan pupuk tidak hanya dari Rusia, tetapi juga dari Ukraina.
"Demi kemanusiaan, saya mendukung upaya PBB untuk mengintegrasikan kembali produk makanan dan pupuk Rusia dan produk makanan Ukraina ke dalam rantai pasokan global. Khususnya terkait pengiriman lintas laut dari Ukraina, Presiden Putin mengatakan akan menjaminnya," tandas Presiden Jokowi.
BACA JUGA:
Diketahui, Presiden Jokowi tiba di Rusia, Kamis, 30 Juni 2022 dengan menumpang pesawat Garuda Indonesia GIA-1 yang mendarat di Bandara Vnukovo II sekitar pukul 11.00 waktu setempat. Selang sehari sebelumnya, Jokowi baru saja bertemu Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Istana Maryinsky, Kyiv.