China Akan Kirim Tiga Astronot untuk Rampungkan Pembangunan Stasiun Luar Angkasa
JAKARTA - China akan meluncurkan pesawat ruang angkasa esok hari dengan membawa tiga astronot ke modul inti dari stasiun luar angkasa China, Tiangong yang belum selesai dibangun.
Mereka akan menghabiskan enam bulan di stasiun Tiangong, di mana para astronot akan mengawasi penambahan dua modul laboratorium untuk bergabung dengan ruang hidup utama Tianhe yang diluncurkan pada April 2021.
Para astronot akan menunggangi pesawat ruang angkasa Shenzhou-14 di atas roket Long March-2F, diluncurkan dari Pusat Peluncuran Satelit Jiuquan di provinsi barat laut Gansu pada pukul 10:44 waktu setempat (0244 GMT) pada Minggu, 5 Juni.
Komandan misi Shenzhou -14 adalah Chen Dong yang akan ditemani oleh Liu Yang dan Cai Xuzhe di atas pesawat ruang angkasa yang berarti "Divine Vessel" dalam bahasa China.
Shenzhou-14 akan menjadi misi ketiga dari empat berawak, dan ketujuh dari total 11 misi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan stasiun luar angkasa pada akhir tahun.
"Kedatangan modul baru akan memberikan lebih banyak stabilitas, fungsi yang lebih kuat, peralatan yang lebih lengkap,” kata Chen, yang merupakan anggota misi Shenzhou-11 pada 2016.
China mulai membangun stasiun luar angkasa tiga modulnya pada April 2021 dengan peluncuran Tianhe, yang pertama dan terbesar dari tiga modul stasiun.
Tianhe, sedikit lebih besar dari bus metro, akan menjadi tempat tinggal para astronot yang berkunjung setelah stasiun luar angkasa berbentuk T selesai dibangun.
Melansir ABC News, Sabtu, 4 Juni, setelah Shenzhou-14, dua modul yang tersisa seperti kabin laboratorium Wentian dan Mengtian masing-masing akan diluncurkan pada Juli dan Oktober.
Wentian akan menampilkan lengan robot, kabin airlock untuk perjalanan di luar stasiun, dan tempat tinggal untuk tiga astronot tambahan selama rotasi kru.
Awak Shenzhou-14 akan membantu pengaturan Wentian dan Mengtian dan melakukan tes fungsionalitas pada kedua modul.
Sebagai informasi, Tiangong milik China akan memiliki umur yang dirancang selama satu dekade. Dengan berat 180 ton, itu akan sedikit lebih berat daripada Mir Rusia yang dinonaktifkan, dan sekitar 20 persen dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) berdasarkan massa.