Rusia Tegaskan Tidak Ingin Perang Dunia III Pecah, Tapi Siap Mengusir Agresi yang Mengancam
JAKARTA - Rusia tidak menginginkan perang skala besar pecah, namun di saat bersaam siap menghadapi agresi yang datang dengan respon yang cepat dan kuat, menurut pejabat tinggi Kremlin.
Rusia tidak akan membiarkan Perang Dunia III pecah, tetapi di sisi lain siap memberikan respon cepat dan kuat jika diserang, menurut Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev.
Ini dikatakannya di Telegram, usai melakukan kunjungan ke pusat nuklir di Sarov. Dia mengatakan perisai nuklir negara itu terdiri dari gudang senjata canggih dan andal.
Dengan keberadaan 'perisai' tersebut, Medvedev mengatakan mampu mendinginkan ambisi pihak-pihak yang ingin melancarkan Perang Dunia III dengan tangan mereka sendiri dan orang lain."
"Kami tidak akan membiarkan situasi ini," tegas Medvedev, melansir TASS 18 Mei.
"Tetapi kami dipaksa untuk selalu mengatakan sebagai pengingat, bahwa jika terjadi serangan terhadap negara kami, kami dapat memberikan respons segera dan super kuat, mengusir setiap agresi yang mengancam negara kami," tegasnya.
Dia menambahkan, sains Rusia membutuhkan dukungan dalam kondisi sanksi.
Baca juga:
- Sindir Uji Coba Senjata Hipersonik AS, Rusia: Uji Coba Mereka Tidak Mencapai Mach 5, Rudal Kinzhal Kami Mencapai Mach 8
- Puji Perjuangan Pasukan Ukraina Selama 82 Hari di Azovstal Mariupol, Penasihat Presiden: Mengubah Arah Perang
- Tegas Peringatkan Rusia, Menhan Finlandia: Kami Tidak Takut dan akan Bertahan Hingga Penduduk Terakhir
- Rusia Setujui Evakuasi Tentara Ukraina yang Terluka dari Azovstal, Presiden Zelensky: Kami Berharap Menyelamatkan Mereka
"Kami akan meningkatkan penggantian impor, memperkenalkan solusi domestik asli dan melatih spesialis berpotensi tinggi," katanya.
"Perusahaan besar negara dan perusahaan swasta harus terlibat dalam pekerjaan ini sebagai pelanggan dan penyelenggara," tandasnya.
Medvedev menambahkan, Rusia terbuka untuk kerjasama ilmiah dengan negara-negara sahabat.