Deng Ical Temui Warga: Kita Maju Berjuang Benahi Makassar
MAKASSAR - Calon Wali Kota Makassar, Syamsu Rizal berkampanye di Kecamatan Tamalate, Makassar. Di hadapan warga, Deng Ical menegaskan tujuannya maju di Pilkada Makassar.
“Kita maju dan berjuang untuk membenahi Makassar. Kita ingin mengabdi. Karena kota ini pernah berjaya,” ujar Deng Ical, Rabu, 14 Oktober.
Kejayaan Makassar di era Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin. Pertumbuhan ekonomi saat itu sampai mendapat pujian dari Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Di masa lalu, Makassar juga pernah meraih kejayaan pada abad XV sampai XVIII. Kota Makassar menjadi satu di antara sepuluh bandar niaga terbesar di dunia.
“Kejayaan-kejayaan itulah yang ingin kita kembalikan. Tentu dengan tidak meninggalkan kearifan lokalnya,” tutur Deng Ical.
Karena itu, Deng Ical mengajak warga dan seluruh tim berjuang semaksimal mungkin.
“Soal hasil, itu ada yang lebih kuasa untuk menentukan. Kita tidak boleh memaksakan sesuatu yang di luar kehendak kita. Tapi tugas kita adalah mengerahkan segala potensi dan sumber daya yang dimiliki untuk meraih hasil terbaik dalam perjuangan,” imbuhnya.
Deng Ical juga sempat menyinggung Pilkada 2018, saat dirinya batal menjadi kontestan. Kala itu dirinya memang diminta untuk mundur dan memberikan kesempatan kepada kandidat yang bertarung saat itu. Permintaan mundur guna menyatukan potensi.
“Akan tetapi, hasilnya ternyata kotak kosong menang. Rakyat lebih memilih itu ketimbang kandidat yang ada, sehingga momentum Pilkada kali ini adalah saat yang tepat bagi kita untuk meraih dan memenangkan suara rakyat,” kata Deng Ical.
Baca juga:
Dokter Fadli: Kita Buktikan di TPS Nanti
Sementara itu, calon wakil wali kota Makassar nomor urut tiga, Fadli Ananda menanggapi maraknya hasil survei Pilkada Makassar yang menunjukkan dirinya tak diunggulkan. Fadli menganggapnya biasa dalam politik, yang penting adalah memenangi pencoblosan di TPS.
Dokter Fadli-sapaan akrabnya, menegaskan Dilan, paketnya bersama Syamsu Rizal alias Deng Ical di Pilwalkot Makassar 2020, tetap yakin mampu memenangkan pertarungan. Pengurus Nahdlatul Ulama itu berpegang pada fakta di lapangan, dimana basis massa yang dimiliki pasangan doktor dan dokter tersebut sangat besar dan solid. Baik itu komunitas relawan maupun parpol pengusung semakin kompak menggalang dukungan.
"Biasa itu, hasil survei kecenderungannya memang semakin banyak yang keluar menjelang pemilihan. Tentunya itu harus kita hargai, apalagi bila memang dikerjakan secara ilmiah dan tanpa titipan. Namun, apa pun hasil survei itu, mau menang atau kalah ya tidak menentukan, yang jadi acuan suara warga, makanya mari kita buktikan saja di TPS nanti," kata Fadli, Rabu, 14 Oktober.
Fadli bukan tak percaya dengan hasil survei, namun survei bukan penentu kemenangan. Apalagi, fakta di lapangan menurutnya berbeda dengan hasil survei.
"Alhamdullilah, dukungan Dilan malah terus semakin berlipat ganda meski hasil survei menyebut ada tren penurunan. Entah bagaimana metode pengumpulan datanya, tapi apapun itu kita tetap hargai setiap hasil survei, mau itu menang atau kalah," terang pemilik RSIA Ananda itu.
Dokter Fadli mengakui hasil survei yang menempatkan Dilan pada posisi tidak diunggulkan membuat pihaknya semakin termotivasi untuk bekerja lebih keras. Meski di lapangan sudah memiliki basis massa yang kuat, pihaknya tidak mau lengah.
"Kita ambil sisi positifnya saja, hasil survei dari sejumlah lembaga itu menjadi pengingat bagi tim Dilan untuk bekerja lebih keras. Kita tidak mau sebatas menang di survei tapi kalah di TPS. Insya Allah Dilan dengan dukungan masyarakat akan tampil sebagai pemenang," kata Fadli.