Bagikan:

MAKASSAR - Calon wali kota dan wakil wali kota Makassar nomor urut 3, Syamsu Rizal-Fadli Ananda (DILAN) menegaskan komitmen melakukan pembangunan secara merata. Sebanyak 15 kecamatan di Kota Makassar harus tumbuh dan berkembang secara bersama-sama termasuk di daerah pinggiran.

Deng Ical-sapaan akrab Syamsu Rizal, mengungkapkan salah satu yang menjadi atensi pihaknya yang selama ini kerap diabaikan adalah pembangunan wilayah perbatasan. Misalnya, Kecamatan Biringkanaya dan Kecamatan Tamalanrea yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Maros sekaligus gerbang utama bagi orang ke Kota Makassar.

Menurut Deng Ical, Biringkanaya dan Tamalanrea ibaratnya 'ruang tamu' Kota Makassar. Musababnya, orang yang baru tiba di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin bila ingin ke pusat Kota Makassar pasti akan melalui dua kecamatan itu. Begitu pula, orang yang datang dari provinsi lain melalui jalur darat mutlak melintasi dua kecamatan tersebut.

Ironisnya, kader Muhammadiyah itu menyebut Biringkanaya dan Tamalanrea belum dibangun secara optimal. Masih banyak ruang-ruang yang harusnya dioptimalkan untuk dibangun dalam upaya mempercantik 'ruang tamu' Makassar tersebut.

"Dalam visi misi dan program DILAN terkait penataan kawasan perkotaan, Kecamatan Biringkanaya dan Kecamatan Tamalanrea akan dibenahi dan dipercantik. Hal itu menjadi salah satu agenda yang menjadi atensi kita karena Biringkanaya dan Tamalanrea bukan cuma 'ruang tamu' Kota Makassar, tapi kawasan Mamminasata," ujar Deng Ical, Jumat, 27 November.

Selain membangun infrastruktur guna mempercantik dua kecamatan terluar Kota Makassar, Deng Ical membeberkan juga perlu dibangun konektivitas antar wilayah tersebut dengan wilayah dari kabupaten lain yang berbatasan, khususnya lingkup kawasan Mamminasata. Dengan begitu, pembangunan wilayah diharapkan saling terhubung secara terpadu dalam pengembangan kawasan Mamminasata.

Deng Ical menerangkan konsep penataan perkotaan, DILAN mengagas program Kawasan Mandiri. Lewat program tersebut, pasangan usungan PDIP, Hanura dan PKB itu memastikan pembangunan dilakukan dengan merujuk potensi kecamatan dan kelurahan. Misalnya di wilayah Daya, Kecamatan Biringkanaya perlu dibangun terminal barang yang bisa terintegrasi dengan terminal penumpang.

"Intinya, kita benahi tata ruang kota dengan memastikan pembangunan dilakukan merujuk pada potensi wilayah. Dalam membangun itu, ya tidak boleh ada tendensi, apalagi intervensi. Sekali lagi, semuanya harus berdasakan potensi wilayah agar hasilnya optimal, tidak malah mubazir dan sia-sia," kata Deng Ical yang mengusung tagline sombere'na Makassar di Pilkada.