Kapan Rusia akan Akhiri Operasi Militer Khusus di Ukraina? Ini Penjelasan Pejabat Kementerian Luar Negeri
JAKARTA - Rusia siap untuk mengakhiri operasi militer khususnya di Ukraina yang sudah memasuki hari ke-57, saat mereka memilih mengonsentrasikan serangannya ke wilayah timur Ukraina.
Gagal menguasai Kyiv dan Ukraina Utara, Rusia memilih untun mengonsenterasikan militernya, mengatur strategi baru untuk mengusai wilayah Ukraina timur. Meski, Rusia juga melihat kemungkinan berakhirnya operasi tersebut.
Kepala Departemen CIS kedua, Kementerian Luar Negeri Rusia Alexey Polishchuk mengatakan, operasi militer khusus Rusia akan berakhir setelah ancaman yang terkait dengan kolonisasi NATO di Ukraina dihilangkan.
"Operasi militer khusus akan berakhir setelah tugasnya terpenuhi. Di antaranya adalah perlindungan penduduk Donbass yang damai, demiliterisasi dan denazifikasi Ukraina, serta penghapusan ancaman terhadap Rusia yang datang dari wilayah Ukraina karena kolonisasinya oleh anggota NATO," terang diplomat itu, melansir TASS 21 April.
Polishchuck menambahkan, operasi militer khusus yang digelar Rusia berjalan sesuai rencana.
"Semua tujuannya akan tercapai," Polishchuk menekankan.
Diberitakan sebelumnya, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menyebut militernya telah memulai tahap baru operasi militer khusus di Ukraina, untuk membebaskan Republik Rakyat Donetsk (DPR) dan Republik Rakyat Lugansk (LPR), Selasa.
"Tahap lain dari operasi ini (di Ukraina timur) sedang dimulai dan saya yakin ini akan menjadi momen yang sangat penting dari seluruh operasi khusus ini," jelas Menlu Lavrov dalam wawancara dengan saluran televisi India Today seperti melansir TASS.
Baca juga:
- Sejumlah Menteri Barat Ancam Walk-Out Jika Rusia Hadir, Kemlu: Sebagai Presidensi G20, Indonesia Tidak Bisa Memaksa
- Ramadan 2022, Arab Saudi Izinkan Itikaf di Masjidil Haram Setelah Dua Tahun Ditutup: Syaratnya Vaksin Lengkap, Area Terpisah
- Ribuan Tentara Bayaran Wagner Group Dikerahkan Rusia ke Ukraina, Inggris: 3.000 Diperkirakan Tewas, 200 Gagal Jalankan Misi
- Israel Siap Jadi Tuan Rumah Pertemuan Putin-Zelensky, Dubes Ben Zvi: Apa yang Dilakukan Turki, Bisa di Negara Kita
Sementara, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan pejabat senior Ukraina mengatakan, pasukan Rusia telah memulai serangan di wilayah timur negara itu, menyebutnya 'pertempuran Donbas' sudah dimulai Senin kemarin.
Antisipasi sudah dilakukan tentara Ukraina terhadap peperangan di wilayah timur, seiring dengan penarikan pasukan Rusia dari dekat Kyiv dan Ukraina utara akhir bulan lalu, untuk memfokuskan serangannya di wilayah Donbas.
"Kami sekarang dapat mengatakan, pasukan Rusia telah memulai pertempuran di Donbas, yang telah lama mereka persiapkan," sebut Presiden Zelensky dalam sebuah pidato video, seperti mengutip Reuters.