Tersangka Penembakan Kereta Bawah Tanah New York Berhasil Ditangkap, Terancam Hukuman Seumur Hidup
JAKARTA - Pria yang diduga meledakkan bom asap dan mengumbar tembakan ke dalam gerbong kereta bawah tanah New York City, melukai 23 orang, ditangkap pada Rabu atas tuduhan federal menyerang sistem transportasi massal dengan kekerasan.
Frank Robert James (62), ditangkap di Manhattan, sekitar 8 mil dari lokasi serangan Hari Selasa, setelah pihak berwenang melacak keberadaannya dengan bantuan petunjuk dari warga, beberapa di antaranya mengunggah penampakan di media sosial, kata polisi.
James ditangkap 30 jam setelah serangan yang terjadi saat kesibukan komuter pagi, ketika kereta jalur N tujuan Manhattan sedang memasuki stasiun bawah tanah di kawasan Sunset Park di Brooklyn.
"Rekan-rekan saya warga New York, kami menangkapnya. Kami menangkapnya," kata Wali Kota Eric Adams pada konferensi pers yang mengumumkan penangkapan itu, melansir Reuters 14 April.
"Kami akan melindungi orang-orang di kota ini dan menangkap mereka yang percaya bahwa mereka dapat membawa teror ke warga New York setiap hari," sambungnya.
James ditangkap tanpa insiden di lingkungan East Village, Manhattan, setelah dia terlihat, pertama di restoran cepat saji dan kemudian di jalan, oleh warga yang mengenalinya dari poster buronan dan menyampaikan lokasinya kepada pihak berwenang, kata polisi.
James, penduduk asli Bronx dengan alamat baru-baru ini di Philadelphia dan Milwaukee, sebelumnya sempat sembilan kali berurusan dengan polisi di New York dan tiga kali di New Jersey, menurut Departemen Kepolisian New York (NYPD)
Sebuah tuntutan pidana setebal 10 halaman yang diajukan oleh jaksa federal pada Hari Rabu di Pengadilan Distrik AS di Brooklyn, mendakwa James dengan satu tuduhan melakukan teroris atau serangan kekerasan lainnya terhadap sistem transportasi massal. Jika terbukti bersalah, dia bisa menghadapi hukuman penjara seumur hidup, kata para pejabat.
Dia dijadwalkan untuk menjalankan persidangan pertamanya pada Hari Kamis, Kantor Kejaksaan AS di Brooklyn mengatakan.
Baca juga:
- Puluhan Artileri dan Roket Rusia Hantam Pemukiman di Kharkiv: Tewaskan Warga Sipil, Anak-anak Kritis
- Presiden Polandia dan Negara Baltik Kunjung Kyiv: Masa Depan Ukraina Ditentukan di Medan Perang, Presiden Putin Harus Kalah
- Rusia Tingkatkan Serangan di Selatan dan Timur: AS Kirim Bantuan Militer Rp11.4 Triliun, Termasuk Artileri Berat
- Helikopter Militer Mali Hujani Pasukan PBB Asal Inggris dengan Enam Roket, Dipiloti Tentara Rusia?
James dituduh meledakkan dua bom asap di dalam kereta bawah tanah, beberapa saat sebelum menembaki sesama penumpang dengan pistol semi-otomatis. Pistol, yang dibeli pada 2011, kemudian ditemukan dari tempat kejadian, bersama dengan tiga magasin amunisi, obor, kapak, sekantong kembang api dan satu wadah bensin, menurut dokumen polisi dan pengadilan.
Polisi mengatakan 10 orang terkena tembakan, lima di antaranya berada dalam kondisi kritis tetapi stabil pada Rabu. Tiga belas lainnya terluka dalam terburu-buru untuk melarikan diri dari kereta yang dipenuhi asap. Semua korban diharapkan selamat.
Serangan itu adalah yang terbaru dalam serangkaian kejahatan kekerasan yang membuat penumpang ketakutan di sistem transit metropolitan terbesar di Amerika, termasuk contoh penumpang yang didorong ke rel kereta bawah tanah dari peron stasiun.