JAKARTA - Polisi New York memburu seorang pria yang diduga terkait dengan penembakan kereta bawah tanah kemarin, sosok yang disebut juga memiliki kaitan dengan sejumlah unggahan di media sosial, menyebut Wali Kota New York hingga invasi Rusia ke Ukraina.
Polisi melakukan perburuan intensif pada Hari Selasa, untuk seorang pria bersenjata yang memicu dua bom asap dan melepaskan tembakan di sebuah kereta kereta bawah tanah New York, melukai sedikitnya 20 orang dalam serangan jam sibuk pagi, mendorong seruan baru untuk memerangi gelombang kekerasan di sistem angkutan kota.
Polisi mengatakan pria bersenjata itu diyakini bertindak sendiri dan segera melarikan diri dari TKP. Serangan itu terjadi ketika kereta bawah tanah menuju Manhattan di jalur N, sedang memasuki stasiun bawah tanah di lingkungan Sunset Park di Brooklyn.
Komisaris Departemen Kepolisian New York (NYPD) Keechant Sewell mengatakan, sebuah van U-Haul yang diyakini terkait dengan penembakan itu kemudian berlokasi di Brooklyn, tetapi pelaku tetap buron beberapa jam setelah penembakan.
Pada jumpa pers sore hari, polisi menyebut "orang yang berkepentingan" dalam penyelidikan sebagai Frank James, yang diyakini penyelidik telah menyewa kendaraan U-Haul, melansir Reuters 13 April.
Polisi mengatakan, mereka menemukan kunci van di TKP dan telah disewa di Philadelphia. James memiliki alamat di Philadelphia dan Wisconsin, kata para pejabat. Upaya Reuters untuk menghubungi salah satu nomor telepon yang terkait dengan James tidak berhasil.
This is Frank James who is a person of interest in this investigation. Any information can be directed to @NYPDTips at 800-577-TIPS. pic.twitter.com/yBpenmsX67
— NYPD NEWS (@NYPDnews) April 12, 2022
Sementara itu, mengutip New York Post, James sempat mencerca Wali Kota Adams dan membuat kata-kata kasar mengancam yang aneh di YouTube.
"Tn. Walikota, saya adalah korban dari program kesehatan mental Anda. Saya 63 sekarang penuh kebencian, penuh kemarahan, dan penuh kepahitan," kata James dalam satu video panjang.
James mengatakan dia didiagnosis menderita penyakit mental dan mencerca apa yang dia sebut 'pertunjukan horor' dari layanan kesehatan mental kota.
"Yang terjadi di tempat itu adalah kekerasan," ujarnya tentang fasilitas yang dia klaim untuk dirawat.
"Bukan kekerasan fisik, tetapi jenis kekerasan yang dialami seorang anak di sekolah dasar yang akan membuatnya mengambil senjata dan menembak ibu-ibu."
Tak hanya itu, ia juga menyebut masalah ras dan mengklaim bahwa invasi Rusia ke Ukraina adalah bukti bahwa orang kulit hitam diperlakukan dengan penghinaan di masyarakat.
"Bajingan kulit putih ini, inilah yang mereka lakukan. Pada akhirnya mereka membunuh dan melakukan genosida terhadap satu sama lain. Menurutmu apa yang akan mereka lakukan pada pantat hitammu?"
Satu-satunya pilihan yang bisa ditemukan James, katanya, adalah melakukan lebih banyak kekerasan atau menjadi penjahat.
"Jadi pesannya kepada saya adalah: Saya seharusnya mendapatkan pistol, dan baru saja mulai menembak ibu-ibu," katanya.
"Atau saya seharusnya mendapatkan obat bius dan mulai menembak atau mulai memukul-mukul di kepala, merampok wanita tua, Anda tahu apa itu."
BACA JUGA:
Kunci mobil van James ditemukan di TKP, seperti juga kartu kredit yang menyewakan kendaraan dari Philadelphia, kata polisi dan sumber penegak hukum. Kendati demikian, belum jelas apakah James adalah tersangka pria bersenjata, menurut aparat berwajib.
Diketahui, Komisaris NYPD Keechant Sewell mengatakan pada konferensi pers sebelumnya, tersangka adalah pria kulit hitam sekitar 5 kaki-5 dengan berat badan sekitar 170 pon. Dia mengenakan masker gas, rompi tipe konstruksi oranye dan hijau, helm kerja hijau neon dan kaus abu-abu berkerudung pada saat itu.