Takut Diganggu, Sosok Ketua Umum Partai Ummat Besutan Amien Rais Masih Dirahasiakan
JAKARTA - Loyalis Amien Rais yang juga ikut bergabung dalam Partai Ummat, Putra Jaya Husen memberi bocoran soal sosok yang akan jadi ketua umum partai tersebut. Menurut dia, saat ini sosok Ketua Umum Partai Ummat sudah ada namun memang belum diumumkan.
"Ada (ketua umum, red) sudah ada. Tapi nanti (diumumkan, red). Yang pasti dia dewasa," kata Putra saat berbincang dengan VOI, Kamis, 1 Oktober.
Menurut dia, sosok yang dewasa ini dipilih karena dianggap lebih memahami cara memimpin sebuah partai. "Masa orang baru. Nanti dia engga tahu cara memimpin partai gimana," tegasnya.
Namun saat disinggung sosok yang dimaksud, Putra yang juga salah satu pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) enggan memberitahu lebih jauh. Dia juga mengaku hingga saat ini belum tahu siapa saja yang akan masuk ke dalam struktural partai tersebut karena yang memutuskan hal tersebut adalah Dewan Pendiri Partai Ummat.
"(Siapa saja dewan pendiri, red) itu juga disimpan," ungkap dia.
Adapun alasan partai ini menyimpan erat-erat nama dewan pendiri hingga ketua umum, agar tak ada pihak yang mengganggu orang-orang tersebut yang kelak menjadi petinggi partai. Sebab, dia menilai, usaha-usaha untuk menggagalkan berdirinya partai ini memang kerap terjadi.
"Tapi kita enggak mau sebut. Kan ada juga pasti yang merasa keganggu juga," ujarnya.
Baca juga:
Sebelumnya, lewat sebuah video berdurasi hampir sekitar tiga menit, eks Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais mengumumkan nama baru partainya. Bukan bernama PAN Reformasi seperti yang selama ini digembar-gemborkan, partai ini bernama Partai Ummat.
"Partai Ummat insyaallah bertekad akan bekerja dan berjuang bersama anak bangsa lainnya," kata Amien dalam video yang diunggah dalam akun YouTube Amien Rais Official pada Kamis, 1 Oktober.
Dalam video tersebut, mantan Ketua MPR RI ini mengatakan, partai barunya itu akan berjuang melawan kezaliman dan menegakan keadilan. Selain itu, partai baru ini akan bekerja dan berjuang memegang teguh Pancasila, UUD 1945, serta aturan demokrasi universal.
Selanjutnya dia menjelaskan, partai ini nantinya akan senantiasa menjalankan perintah Allah yang ada di ayat suci Alquran. Ada dua hal yang dia singgung, pertama menegakkan kebajikan dan memberantas keburukan. Kedua, menegakkan keadilan dan memberantas kezaliman.
"Bila yang pertama bergerak lebih pada tataran personal, familial, dan komunal lebih mikro. Maka yang kedua bergerak lebih pada tataran nasional, level makro dan berkaitan erat dengan masalah kekuasaan," tegasnya.